Berita

Ali Yusran

Politik

Tak Becus Jadi Wamenkumham, Denny Diminta Mundur

SELASA, 16 JULI 2013 | 12:06 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Buntut amburadulnya persoalan Lembaga Pemasyarakatan, Wakil Menteri Hukum dan HAM diminta mundur. Pengamat hukum dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Ali Yusran Gea, menilai kinerja Denny Indrayana yang selama ini sering berkunjung dan melakukan inspeksi mendadak (sidak) tidak efektif dalam membuat perbaikan di Lapas. Malah, berujung pada rusuh dan terbakarnya Lapas Tanjung Gusta, Medan Sumatera Utara.

"Usaha Denny nggak banyak ngaruhnya, dan lebih banyak pencitraannya dibanding upaya perbaikan Lapas," sindir Ali Yusran kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (16/7).

Selain itu, kata dia, Denny selaku Wamenkumham tidak ada prestasi yang menonjol, atau bisa dikatakan biasa-biasa saja karena budaya korupsi masih merajalela di Indonesia.


"Gebrakan Denny nggak ada gaungnya, korupsi masih terus ada dan makin banyak," katanya.

Kandidat Doktor Hukum dari Universitas Sumatera Utara ini melihat tidak ada political will dari pemerintah untuk benar-benar membenahi persoalan utama di setiap Lapas seperti masalah over kapasitas dan buruknya pelayanan. Selain itu Ali meminta Peraturan Pemerintah Nomor 99/2012 tentang Pengetatan Remisi untuk ditinjau ulang, sebab mengekang hak asasi para napi.

"Para napi punya hak untuk mendapatkan remisi, jadi jangan dihilangkan hak itu," pintanya.

Dengan mendapat hukuman penjara, kata Ali, para napi sudah tersiksa dan jangan sampai mereka tersiksa lagi dengan adanya aturan pemerintah itu. Lapas katanya, bertujuan untuk membina masyarakat menuju kehidupan yang lebih baik dan bukan menjerumuskan orang ke arah lebih buruk.

Terakhir ia meminta kepada Denny untuk memperhatikan masukan-masuk dari anggota Komisi III DPR soal cara kerja dia memperbaiki lapas dan pengetatan remisi.

"Jadi kerjanya jangan seenaknya sendiri. Gaya-gaya dia saat masih di LSM jangan dibawa-bawa di pemerintahan. Sebab harus ada aturan yag harus dipatuhi dan dijaga," tutupnya. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya