wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas)
Molornya pengumuman lelang reguler wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) gelombang kedua tahun 2012 hampir empat bulan lebih oleh pemerintah, dapat membuat iklim investasi menjadi jeblok.
Sesuai jadwal, WK migas tersebut seharusnya diumumkan 19 Maret 2013. Namun, Direktorat Jenderal Minyak Dan Gas Bumi (Ditjen Migas) tidak dapat memberikan alasan yang jelas kenapa pengumuman WK migas molor.
Pasalnya, selain penundaan pengumuman ini menyebabkan kerugian kepada negara dari penerimaan hasil migas, juga akan mengakibatkan melesetnya target pemerintah dalam lifting minyak.
“Secara prosedural peserta tender sudah memenuhi persyaratan dan administrasi. Ditjen Migas seharusnya tidak menunda-nunda hal seperti ini,†ujar Anggota Komisi VII DPR Satya W. Yudha kepada
Rakyat Merdeka, kemarin.
Ia menjelaskan, sudah tugas Ditjen Migas sebagai regulator dalam mengurusi tender-tender migas agar tepat waktu. “Regulator harus
on time dalam mengatur tender agar dapat menjaga iklim investasi migas,†tegas Satya.
Satya menambahkan, bisnis migas di Indonesia selama ini menyumbang devisa cukup besar bagi negara. Seharusnya pemerintah mempermudah, mempercepat, dan memperjelas proses administrasi.
“Semakin cepat diumumkan tender, semakin cepat operator migas bekerja, maka semakin cepat juga hasil migas didapatkan,†jelasnya.
Menurutnya, pemerintah juga harus membuat sistem pengawasan atas pelaksanaan kontrak. Para pemegang kontrak akan diawasi kinerjanya secara berkala dan diberi peringatan jika tak menunjukkan perkembangan.
“Kalau tidak dihiraukan juga, nanti sampai kepada satu titik WK harus dicabut izinnya. Tidak boleh negara disandera begitu saja,†katanya.
Dikatakan, proses pengawasan akan tetap dilakukan secara ketat agar para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) melakukan kewajiban. Tujuannya agar yang mendapatkan wilayah kerja menghasilkan migas. Bukan cuma mendapatkan selembar kertas.
Untuk diketahui, tender WK migas reguler gelombang kedua 2012 ini ada tujuh lapangan, yakni West Asri, Bengara II, Massalima, North East Sepanjang, Seringapatam I dan Seringapatam II.
Untuk tahun ini, Kementerian ESDM kembali menawarkan 21 blok migas konvensional dan non konvensional dalam lelang putaran pertama tahun 2013.
Dirjen Migas Edy Kementerian ESDM Hermantoro mengatakan, penawaran masih bersifat tentatif dengan tambahan sumber daya minyak yang diharapkan adalah 3,1 miliar barel dan gas 57,6 triliun kaki kubik. [Harian Rakyat Merdeka]