Berita

presiden sby/net

Politik

KERUSUHAN TANJUNG GUSTA

SBY Kritik Menterinya yang Lambat Keluarkan Pernyataan Resmi

SABTU, 13 JULI 2013 | 14:10 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai informasi yang diberikan kepadanya tentang kerusuhan di LP Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara (Kamis malam, 11/7), kurang cepat. SBY mengaku lebih dahulu mengetahui kasus tersebut setelah mengikuti tayangan media massa, terutama sejumlah televisi internasional.

Hal itu dikatakannya saat rapat kabinet terbatas di area Bandara Halim Perdanakusuma, setibanya dari kunjungan kerja ke Mataram, NTB, Sabtu siang (13/7). Ia sayangkan, informasi yang didapatkannya dari dalam kabinet lebih lambat dari media massa, apalagi hal itu terjadi untuk kesekian kalinya.

"Harus sama cepatnya dengan yang disiarkan oleh media massa ke rakyat kita, ke dunia. Dengan informasi yang saya dapatkan harus sama cepatnya, bahkan kalau bisa lebih cepat," tegas Presiden, seperti dirilis situs setkab.go.id.


Menurut SBY, tiadanya pernyataan resmi dari pemerintah selama 10 jam setelah kejadian menunjukkan kinerja yang tidak bagus. Dia tegaskan, pernyataan resmi tidak harus menunggu segala sesuatunya sudah dilakukan.

"Keluarkan statement saat ada kejadian. Pemerintah sedang mengatasi, di daerah dan pusat, investigasi sedang dilakukan dan seterusnya," pinta SBY.

Presiden menghargai Menteri Hukum dan HAM yang langsung berangkat ke Medan pada Jumat pagi hari (12/7). Namun Presiden mengingatkan harus ada pernyataan resmi dari pemerintah tidak lama setelah kejadian.

"Supaya jangan sampai ada kesan kita tidak melakukan langkah-langkah cepat, pembiaran dan lain sebagainya. Ini saya ingatkan untuk kesekian kalinya, pernyataan tepat waktu," tegas Presiden.

Beberapa Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II hadir dalam rapat tersebut. Mereka adalah Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menteri Keuangan Chatib Basri, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Menkumham Amir Syamsuddin, Mentan Suswono, dan Kapolri Jendral Timur Pradopo. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya