Berita

malala Yousafzai/net

Dunia

Malala: Teroris Dapat Dibungkam dengan Buku, Pena dan Kekuatan Pendidikan

SABTU, 13 JULI 2013 | 11:20 WIB | LAPORAN: SHOFFA A FAJRIYAH

Gadis muda asal Pakistan yang ditembak Taliban ketika hendak bersekolah, Malala Yousafzai, merayakan ulang tahunnya yang ke-16 di kantor pusat PBB di New York, Jumat (12/7). Malala ditembak oleh militan Taliban Oktober 2012 lalu, dalam perjalanan ke sekolah di Mingora, kawasan Lembah Swat di dekat perbatasan dengan Afghanistan.

Kini, Malala di markas PBB untuk berpidato untuk meminta dukungan seluruh pemimpin dunia agar memberikan akses yang besar kepada anak-anak untuk memperoleh pendidikan yang layak. Ia bahkan telah bertemu Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon.

Dalam pidato pertamanya itu, Malala bersumpah untuk tidak dibungkam ulah teroris. Perjuangannya untuk menciptakan pendidikan bagi semua anak di muka bumi akan berlanjut.


"Para teroris mengira bahwa mereka akan mengubah tujuan saya dan menghentikan ambisi saya," katanya, sebagaimana dilansir AFP (Sabtu, 13/7).

Malala, yang mengenakan jilbab merah muda dan selendang milik mantan PM Pakistan Benazir Bhutto, menegaskan bahwa tidak ada sedikitpun niat balas dendam terhadap militan Taliban yang menembaknya tahun lalu.

"Saya tetap menginginkan pendidikan bagi putra dan putri dari Taliban, bahkan semua teroris dan ekstremis. Saya bahkan tidak membenci Taliban yang menembak saya. Jika ada pistol di tangan saya dan dia berdiri di depan saya, saya tidak akan menembak dia," ungkapnya.

Tapi, Malala mengatakan bahwa para teroris hanya takut pada buku, pena, dan kekuatan pendidikan.

"Kekuatan pendidikan membungkam mereka. Mari kita ambil buku dan pena kita. Itu adalah senjata kita yang paling kuat. Satu anak, satu guru, satu pena dan satu buku bisa mengubah dunia. Pendidikan adalah satu-satunya solusi," tegas dia. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya