Berita

FOTO:NET

Bisnis

Freeport Didesak Bangun Smelter atau Tak Usah Eksplorasi Lagi

JUMAT, 12 JULI 2013 | 13:35 WIB | LAPORAN:

Pemerintah mendesak PT Freeport Indonesia untuk membangun pabrik pemurnian dan pengolahan biji mentah mineral atau smelter di dalam negeri. Pasalnya, selama ini hanya 30 persen bahan mentah hasil ekplorasi Freeport yang dikelola di dalam negeri.

"Jadi, alternatifnya kalau memang dia tidak ada niat untuk melakukan pengolahan pemurnian, yang 70 persen itu tidak usah diproduksi, biarkan dia terkandung di dalam negeri," ujar Dirjen Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Thamrin Sihite usai rapat kerja di kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng Jakarta, Jumat (12/7).

Thamrin menolak alasan PT Freeport Indonesia yang enggan membangun smelter karena kurang ekonomis. Padahal, kewajiban itu telah diatur dalam UU 4/2009 tentang upaya mendongkrak nilai tambah pada sektor pertambangan yang memerintahkan perusahaan pertambangan di Indonesia mengolah biji mineralnya lebih dahulu sebelum diekspor.


Dia mengungkapkan, sebagai solusi untuk masalah tersebut Freeport harus menggandeng investor baik dalam maupun luar negeri untuk mengolah biji mentah mineralnya. Mereka bisa bekerjasama dengan perusahaan nasional seperti PT Antam untuk membangun smelter.

"Itu kan wajib untuk 2014. Itu wajib dibangun di dalam negeri. Nah, sekarang itu dibangun dia bisa berupa konsorsium. Artinya, Freeport dengan smelting atau dengan Nusantara smelt atau dengan PT Smelt, itu bisa mereka lakukan," tegas Thamrin.

Diketahui, Freeport menolak untuk membangun smelter di Indonesia dengan alasan pembuatan smelter memerlukan biaya investasi yang sangat besar. Hal itu dirasa makin berat ketika pengolahan konsentrat melalui smelter milik sendiri diketahui hanya mendatangkan margin yang kecil.[wid]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya