Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyindir Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang lambat memproses perizinan impor daging untuk Perum Bulog dari. Akibatnya, harga daging di pasaran semakin meroket.
Padahal, kata dia, izin itu sangat diperlukan oleh Bulog untuk segera mengimpor daging guna mengantisipasi dan menstabilkan lonjakan harga saat puasa dan Lebaran.
“Kita sudah bilang izin-izin- izin, namun nggak keluar. Pas bulan puasa baru keluar izinnya,†ujar Dahlan dengan nada kesal di Kantor BUMN, Jakarta, kemarin.
Namu, ternyata masalah tidak langsung selesai di situ. Dahlan kembali mempertanyakan kepada kementerian tersebut mengenai belum keluarnya izin mendatangkan daging impor melalui pesawat selama satu hari.
“Setelah dapat izin, kita harus percepat datangkan daging impor tersebut, harus lewat pesawat biar cepet, namun ini izin juga lagi dari Kemendag dan Kementan. Izin mendatangkan daging dari pesawat selama satu hari. Padahal kemarin sudah setuju. Sampai saat ini izinnya belum ada,†protes bekas Dirut PLN ini.
Dirut Perum Bulog Sutarto Alimuso menjelaskan, saat ini proses impor daging sapi tinggal menunggu perizinan dari Kemendag dan Kementan. Sehingga diperkirakan pada 25 Juli 2013, daging sudah ada di Indonesia.
“Kita impor melalui udara dan laut. Porsinya nanti lebih besar lewat laut agar biayanya tidak besar,†imbuhnya.
Sutarto bilang, dalam mengimpor daging sapi sebanyak 3.000 ton, pihaknya menghabiskan anggaran sekitar Rp 300 miliar.
“Kedatangan daging itu juga nantinya bertahap. Misalnya sehari nanti 20 ton. Dengan impor daging sapi, maka harga jual daging bisa Rp 75 ribu per kg,†janjinya di Kantor Menko Perekonomian, kemarin.
Di tempat yang sama, Menteri Pertanian Suswono membantah sengaja memperlambat importasi daging sapi, sehingga menyebabkan harga daging sapi di pasar melonjak signifikan.
“Saya sudah cek ke Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tanggal 25 Juni 2013, begitu masuk dan persyaratan lengkap, kami langsung beri rekomendasi. Tidak ada kami memperlambat, kami ingin bekerja cepat,†kelit politisi PKS ini.
Menurut dia, sepanjang persyaratan rekomendasi persetujuan impor lengkap, pihaknya akan segera memberikan persetujuan untuk melakukan impor.
Dia kembali menegaskan, pihaknya tidak memperlambat persetujuan impor sehingga importir terlambat mendatangkan barang dari luar negeri. “Kami tidak ada alasan untuk memperlambat,†tambahnya.
Justru, kata Menhut, yang lambat adalah Bulog. Dia melihat, Bulog cenderung lama merealisasikan impor 3.000 ton daging sapi. “Yang kita harapkan itu Bulog segera merealisasikan tugas yang diemban. Dia kan sudah dikasih amanah untuk stabilisasi harga daging,†cetusnya.
Mentan juga menambahkan, meroketnya harga daging sapi disebabkan pedagang sengaja menahan daging di pelabuhan atau gudang. Dia bilang, para pedagang baru akan mulai melempar ke pasaran saat harga tengah bergejolak naik.
“Kalau terjadi hal itu, saya minta kepada aparat keamanan untuk melakukan tindakan karena kami sedang berusaha keras memperoleh data riil yang benar-benar terjadi di lapangan,†jelasnya.
Padahal, kata dia, harga daging sapi seharusnya bisa ditetapkan dengan kisaran Rp 76 ribu- Rp 80 ribu per kg, mengingat ada perjanjian antara pemerintah dan pengusaha soal harga jual daging.
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi berharap, pihaknya dilibatkan dalam kegiatan operasi pasar daging sapi oleh Bulog.
Dia berharap, realisasi impor daging bisa dilakukan secepatnya sebelum H-7 Lebaran. Sebab, daging impor harus melalui serangkaian proses yang memakan waktu sebelum bisa dijual di pasar.
“Berdasarkan informasi daging baru bisa dikondisikan pada H-7. Saya harap lebih cepat dari itu. Kalau masuknya H-1 atau H-2, itu tidak bisa untuk stabilisasi harga karena belum harus melewati proses bongkar muat, karantina dan lain-lain. Bisa jadi itu proyek gagal dan harga semakin liar,†warning Asnawi.
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Ngadiran memperkirakan, harga daging sapi bisa tembus Rp 120 ribu per kg jika pemerintah tidak segera melakukan intervensi pasar.
“Kalau dibiarkan seperti ini terus tanpa intervensi, harga daging sapi bisa Rp 115 ribu hingga Rp 120 ribu per kg,†ingatnya.
Dikatakan, kenaikan harga daging tersebut disebabkan dua hal, yaitu momentum bulan puasa dan kenaikan harga BBM. [Harian Rakyat Merdeka]