Berita

ilustrasi/net

Politik

KONVENSI CAPRES

Boediono dan Sri Mulyani Perburuk Demokrat

SELASA, 09 JULI 2013 | 23:17 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Komite Konvensi Demokrat disarankan untuk tidak menerima Boediono dan Sri Mulyani sebagai peserta. Pasalnya, sosok Boediono dan Sri Mulyani cenderung mengundang kontroversi ketimbang publikasi positif.

"Kehadiran Boediono dan Sri Mulyani jadi madharat (keburukan) daripada maslahat (manfaat) bagi konvensi," ujar analis politik dari Point Indonesia, Karel Susetyo, kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (9/7).

Karel mengatakan selain untuk mencari calon presiden terbaik, konvensi yang digelar Partai Demokrat pada sisi lain berfungsi untuk menaikkan elektabilitas partai yang terpuruk akibat isu korupsi. Untuk itu konvensi harus bisa menampung tokoh-tokoh yang memiliki kredibiltas yang baik di mata publik.


"Kualitas peserta konvensi sangat penting ketimbang kuantitas semata. Kualitas juga harus mendasarkan pada aspek rekam jejak dan tidak punya potensi menjadi masalah bagi Demokrat," demikian Karel.

Boediono dan Sri Mulyani memang disebut-sebut terlibat dalam megaskandal Century. Boediono yang saat itu menjabat sebagai Gubernur BI dan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan disebut-sebut orang yang bertanggung jawab di balik kebijakan menolong Bank Century dengan suntikan dana senilai Rp 6,7 triliun. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya