Berita

ilustrasi

Bisnis

Pemerintah Gagal Kurangi Utang, Asing Setir Ekonomi

SELASA, 09 JULI 2013 | 09:03 WIB

Koalisi Anti Utang (KAU) menilai, pemerintah telah gagal untuk mengurangi jumlah utang. Pasalnya, hingga April 2013, jumlah utang Indonesia malah tembus Rp 2.023 triliun.

Koordinator KAU Dani Setiawan mengatakan, kondisi ini semakin membebani keuangan negara sehingga meminggirkan fungsi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk mensejahterakan rakyat.

“Besarnya dominasi modal asing dalam utang negara juga membawa konsekuensi kentalnya kepentingan pihak luar dalam kebijakan perekonomian nasional,” kata Dani kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.


Dengan kondisi ini, menurut Dani, negara asing mampu menyetir kebijakan ekonomi nasional. “Lihat saja, pemerintah seolah tidak berdaya dalam membatasi impor hortikultura,” katanya.

Solusi mengurangi beban utang, kata Dani, bisa dilakukan dengan penghentian sementara pembayaran kewajiban utang (moratorium utang) dan menghentikan pembayaran bunga obligasi rekapitalisasi perbankan eks Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

“Pemerintah belum serius mengelola sumber ekonomi bangsa untuk memakmuran rakyat Indonesia,” katanya.

Dia bilang, pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,2 persen yang selama ini dibangga-banggakan menjadi tak berarti dibandingkan penumpukan utang baru yang membuat bangsa Indonesia tersandera dalam intervensi asing.

“Klaim bahwa utang menurun, faktanya meningkat dalam jumlah signifikan. Hingga April 2013 ini utang pemerintah sudah mencapai Rp 2.023,72 triliun atau rata-rata satu orang warga negara Indonesia menanggung utang Rp 8,5 juta,” paparnya.

Selama 2004-2013, stok utang pemerintah naik Rp 724,22 triliun. Padahal, sepanjang 2005-2012, total pembayaran cicilan pokok dan bunga utang mencapai Rp 1.584,88 triliun.

Dani menyatakan, pasca krisis moneter 1997 utang luar negeri Indonesia sekitar 53,8 miliar dolar AS dan per April 2013 membengkak menjadi 117,7 miliar dolar AS.
“Padahal, melalui pembayaran utang pula pemerintah sebenarnya telah memberikan subsidi kepada kreditor asing,” jelasnya.

“Semakin tinggi utang luar negeri memudahkan kreditor asing mengintervensi kebijakan ekonomi nasional, terutama kebijakan impor,” ujar Dani.

Dani menjelaskan, solusi untuk mengurangi beban utang negara, misalnya moratorium utang, penghapusan utang, termasuk menghentikan pembayaran obligasi rekap BLBI yang merupakan masalah besar.

Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta mengatakan, Kementerian Keuangan harus melakukan evalusi terkait utang Indonesia yang sudah mencapai  Rp 2.000 triliun.”Iya harus, Pak Chatib Basri  (Menkeu) harus berani melakukan evaluasi utang  utang kita,” kata Arif. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya