Berita

nelson mandela/net

Dunia

Isu Miring Warnai Kondisi Kritis Mandela

SABTU, 06 JULI 2013 | 09:21 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Tokoh bangsa Afrika Selatan, Nelson Mandela, dipastikan masih dalam kondisi kritis tetapi stabil. Pemerintah Afrika Selatan membantah berita yang menyebutkan bahwa mantan presiden itu hidup karena ditopang alat bantu medis.

Dikutip dari VOA, Kantor Presiden menegaskan hal itu setelah tim medis Mandela di RS Pretoria membantah kabar yang sebelumnya menyatakan Mandela hidup hanya karena mesin.

Sementara, situasi tidak mengenakkan di tengah kondisi kritis "Madiba", terjadi di antara keluarganya.


Dua tokoh Afrika Selatan, Uskup Agung Desmond Tutu dan Wakil Presiden Kgalema Motlanthe sudah menyerukan agar keluarga dapat mengatasi perbedaan di antara mereka terkait sengketa hukum yang meruncing.

"Tolong, saya memohon agar kita jangan memikirkan hanya diri sendiri. Ini hampir seperti meludahi wajah Madiba," kata Tutu dalam pernyataan tertulis, seperti dikutip dari BBC.

Keluarga pahlawan anti-apartheid itu terlibat dalam sengketa yang memanas atas pemakaman kembali tiga  anak Mandela. Jenazah mereka telah digali dari sebuah pemakaman keluarga oleh cucu tertua mantan presiden itu. Pengadilan memerintahkan agar jasad ketiga anak Mandela dimakamkan kembali di tempat asal di Mvezo, kota kelahiran Mandela. Dalam keterangan persnya, Mandla menuduh sejumlah kerabatnya berupaya untuk mengontrol aset milik kakeknya.

Semua orang berharap sengketa itu dapat diselesaikan "dengan cara yang bermartabat". Keluarga diharapkan tidak "menodai" nama Mandela dengan pertengkaran mereka.

Nelson Mandela lahir pada tanggal 18 Juli 1918, di Mveso, Transkei, Afrika Selatan. Ia aktif terlibat dalam gerakan anti-apartheid dan bergabung dengan Kongres Nasional Afrika pada tahun 1942. Selama 20 tahun, ia mengarahkan kampanye damai, pembangkangan non-kekerasan terhadap pemerintah Afrika Selatan dan kebijakan rasisnya.

Pada tahun 1993, Mandela dan Presiden Afrika Selatan FW de Klerk dianugerahi Nobel Perdamaian atas upaya mereka untuk membongkar sistem apartheid di Afsel.

Pada tahun 1994, Mandela dikukuhkan sebagai presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Pada tahun 2009, ulang tahun Mandela (18 Juli) ditetapkan sebagai Mandela Day untuk mempromosikan perdamaian global dan merayakan salah satu warisan pemimpin terbesar abad ini tersebut. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya