Berita

Politik

Putri Gus Dur Tak Mau Pusing PKB Capreskan Rhoma Irama

SABTU, 06 JULI 2013 | 00:38 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Alisa Wahid, putri pertama KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), tak mau pusing dengan kengototan Muhaimin Iskandar dan elit Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengusung raja dangdut Rhoma Irama sebagai calon presiden pada pemilu 2014 mendatang.

"Saya mengurus Gusdurian. Jaringan-jaringan Gusdurian non politik praktis, kita tidak mengurusi soal pencalonan itu," kata dia saat ditemui Rakyat Merdeka Online di kantor Wahid Institute, Jakarta, Jumat (5/7) malam.

Meski begitu, kata Alisa, ada sejumlah kriteria untuk mengukur apakah pengusungan Rhoma Irama sebagai keputusan tepat yang diambil PKB. Tinggal dilihat apakah Rhoma diusung karena sosoknya punya nilai-nilai hidup sekaligus menjalankannya sesuai dengan apa yang diteladankan Gus Dur yang tak lain adalah pendiri PKB.


Pada tahun 2011, tutur Alisa yang merupakan Kordinator Jaringan Gusdurian dan Dewan Pembina The Wahid Institute, pihaknya mengumpulkan 100 sahabat dan murid-murid senior Gus Dur untuk bicara mengenai nilai-nilai yang mendasari sepak terjang Gus Dur. Hasil pembicaraan ada sembilan nilai inti yang diteladankan Gus Dur, yaitu ketauhidan (spirituality), kemanusiaan (humanity), keadilan (justice), kesetaraan (equality), pembebasan (liberation), persaudaraan (fraternity), kerendahan hati (humility), sikap ksatria (spriti of ksatrya) dan kearifan tradisi (wisdom of traditions).

"Kalau mau mengukur pencalonan Rhoma Irama pas atau tidak, gunakan nilai inti yang diteladankan Gus Dur," tukas dia.

Daripada memusingkan diri dengan langkah PKB mencalonkan Rhoma, menurut Alisa, ada hal yang lebih maslahat diurus oleh jaringan-jaringan Gusdurian yang tersebar luas di daerah-daerah terkait kepemimpinan nasional di masa mendatang. Yakni bagaimana memberikan pendidikan dan pembelajaran bagi rakyat agar dalam setiap pesta demokrasi digelar bisa memilih pemimpin yang tepat.

"Inilah justru yang paling penting dilakukan," demikian Alisa.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya