Berita

Politik

KPU Dipertanyakan Soal Desain Surat Suara

JUMAT, 05 JULI 2013 | 15:47 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Proses persiapan logistik dan desain surat suara Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2014 harus dilakukan transparan. Jika tidak demikian, maka sudah pasti penjara menanti para komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Koordinator Komite Pemilih Indonesia (Tepi Indonesia), Jeirry Sumampow, mengatakan, semua proses di internal yang berkaitan dengan persiapan logistik pemilu harus diinformasikan ke masyarakat luas dengan berbagai cara.

"Proses internal harus transparan. Saya dengar desain surat suara sedang berproses. Itu harus disayembarakan," kata Jeirry kepada Rakyat Merdeka Online, beberapa saat lalu (Jumat, 5/7).


Menurutnya, banyak pekerjaan besar KPU terkait logistik. KPU pun harus lebih dulu menuntaskan penetapan daftar pemilih tetap dan dafta caleg tetap sebelum membuka tender.

"Pencetakan suarat suara  harus tunggu dulu jumlah pemilih tetap dan caleg tetap, baru setelah itu tender," ucapnya.

Jeirry meminta masyarakat harus awasi lebih jeli semua proses tender yang akan berjalan kira-kira bulan Oktober mendatang.

Sebelumnya, pengamat pemilu Ray Rangkuti, juga mengatakan, walau DCT belum ditetapkan, KPU harus dari sekarang sudah membuat Peraturan KPU tentang percetakan surat suara.

"Kalau DCT belum keluar, tapi PKPU surat suara semestinya sudah dibuat. Kalau siapnya cepat, ada partisipasi masyarakat terkait desainnya," tuturnya.

Sambung Direktur Lingkar Madani untuk Indonesia itu, yang paling krusial disoroti dan diperhatikan banyak kalangan nanti adalah soal logistik, pendistribusian logistik, data pemilu, pencoblosan, dan penghitungan suara.

Sementara, pada satu kesempatan bulan Juni lalu, Komisioner KPU, Arif Budiman, sempat memberi bocoran bahwa desain surat suara yang akan digunakan pada Pemilihan Umum Calon Legislatif 2014 tidak akan menyertakan foto caleg. Surat suara hanya akan memuat nomor urut dan nama partai serta nomor urut dan nama caleg. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya