Berita

ilustrasi, Pom Bensin

Bisnis

Izin Berbelit, Pengusaha Ogah Bangun Pom Bensin Di Daerah

JUMAT, 05 JULI 2013 | 09:55 WIB

Pemerintah akan mempermudah perijinan pembangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah. Hal itu juga untuk mengurangi penyimpangan penggunaan BBM subsidi

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pihaknya akan memangkas perizinan pada pendirian SPBU. “Kita akan pangkas perizinan mendirikan SPBU, agar SPBU dapat mudah dibangun,” ujar Hatta di kantornya, kemarin.

Menurut dia, SPBU sulit berdiri di Indonesia karena banyaknya proses perizinan, baik yang resmi maupun yang tidak resmi. Akibatnya investor yang mau membuka SPBU enggan meneruskan perizinan tersebut. “Setiap tempat perizinan membutuhkan ongkos, ini yang memberatkan, bayangkan ada 25 izin untuk mendirikan SPBU,” kata Hatta.


Untuk itu, pemerintah mengatur pemangkasan birokrasi perizinan. Hatta memastikan akan mencabut semua perizinan tambahan di luar undang-undang yang ada.

Kepala Humas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Dedy Wijaya mengakui, saat ini masih banyak masyarakat di daerah yang membeli bensin dengan jerigen karena SPBU-nya jauh. Padahal, kata dia, pembelian dengan menggunakan jerigen sudah dilarang karena rawan penyimpangan.

“Pembelian menggunakan jerigen sudah dilarang,” ujarnya dalam sosialisasi penggunaan BBM Non Subsidi di SPBU Kuningan, Jakarta, kemarin.

Dia juga berharap, SPBU di daerah menjual BBM non subsidi. Menurutnya, hal ini untuk mendorong penggunaan BBM non subsidi di daerah. Apalagi, saat ini pihaknya sedang fokus dalam mengendalikan konsumsi BBM subsidi.

Bahkan, kata dia, pemerintah melalui Kementerian ESDM telah mengeluarkan peraturan Menteri Nomor 1 tahun 2013 tentang larangan penggunaan BBM bersubsidi bagi kendaraan Dinas milik Pemerintah, TNI, Polri, BUMN dan BUMD juga kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut hasil kegiatan pertambangan dan perkebunan.

“Kita terus melakukan kampanye penggunaan BBM non subsidi di beberapa SPBU di kota Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali,” katanya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya