Berita

foto: net

Freeport Jangan Lempar Kesalahan pada Wartawan!

KAMIS, 04 JULI 2013 | 12:49 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Papua menilai, tidak pantas menyalahkan jurnalis terkait pemberitaan atas PT. Freeport Indonesia dan permasalahan di dalamnya. Meski harus diakui, kadang informasi pendukung berita yang dibuat kerap kurang lengkap, namun masalah itu disebabkan PT. Freeport Indonesia sendiri.

AJI Papua menepis pernyataan seorang jurnalis senior dalam sebuah sesi pelatihan di Jayapura beberapa waktu lalu, yang menilai peliputan wartawan Papua tentang Freeport kerap tak berimbang. Bahkan, informasi pendukung yang didapat kurang lengkap terkait keberadaan PT.FI dan permasalahannya. AJI Papua menduga, Freeport Indonesia sebagai pihak penyelenggara pelatihan tidak memberikan latar belakang yang cukup tentang situasi dan kondisi jurnalis dalam peliputan yang berkaitan dengan PT. Freeport Indonesia kepada sang jurnalis senior. Akibatnya, keluarlah pendapat yang memberikan kesan negatif pada jurnalis di Papua.

Dalam pernyataan resmi yang diterima redaksi sesaat lalu (Kamis, 4/7), AJI Papua tegaskan, pemberitaan tentang PT. Freeport Indonesia bukan hanya persoalan teknis atau kapasitas jurnalistik, namun juga persoalan sistem dan mekanisme distribusi informasi dari PT. Freeport Indonesia sendiri.


Jurnalis di Papua, terutama yang berada di Jayapura, kerap mendapat kesulitan dalam mengakses informasi tentang Freeport. Salah satu contohnya adalah saat insiden Big Gossan yang menelan banyak korban jiwa. Pihak PT. Freeport Indonesia hanya mengedarkan Media Statement pada sekelompok wartawan. Entah apa maksudnya, namun untuk perusahaan sebesar PT. Freeport Indonesia, semestinya memiliki database jurnalis di Papua yang dapat diupdate setiap saat.

Media Statement tersebut baru disampaikan kepada jurnalis lainnya setelah AJI Papua menyampaikan protes kepada Vice President Corporate Communications PT Freeport Indonesia, Daisy Primayanti, pada 15 Mei 2013. Selain itu, di saat jurnalis membutuhkan konfirmasi dan verifikasi yang cepat, rantai informasi PT. Freeport sendiri terlalu panjang dan memakan waktu hingga lebih dari 12 Jam. Bahkan bisa lebih dari 24 Jam.

Setiap informasi yang keluar dari PT. Freeport Indonesia, tampaknya harus melalui Kantor Pusat di Jakarta yang didistribusikan melalui Departemen Corporate Communications di Jakarta. Sementara PT. Freeport sendiri, memiliki cabang dari departemen ini di Jayapura. Ini tentunya menjadi masalah juga bagi jurnalis yang membutuhkan konfirmasi dan verifikasi secepat mungkin karena kebutuhan deadline beritanya.

PT. Freeport Indonesia semestinya bisa memahami kebutuhan jurnalis dan memperbaiki sistem distribusi informasinya demi kepentingan media massa dan juga kepentingannya sendiri. Apalagi saat ini sebagian besar media massa membutuhkan kecepatan dalam menayangkan informasi yang aktual.

Jika pemberitaan tentang PT. Freeport Indonesia dan permasalahannya dianggap tidak berimbang, PT. Freeport Indonesia bisa menggunakan hak jawab dan hak koreksi yang dijamin oleh UU Pokok Pers 40/1999. [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya