Berita

SBY: Diplomasi Indonesia Diplomasi 'Sejuta Kawan Tanpa Musuh'

SELASA, 02 JULI 2013 | 16:20 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Saat ini dunia menghadapi lingkungan strategis baru yang unik. Tidak ada satupun negara yang dianggap sebagai musuh oleh Indonesia, begitu pula sebaliknya. Prinsip diplomasi Indonesia adalah diplomasi 'Sejuta Kawan Tanpa Musuh'.

Begitu disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam amanatnya pada upacara Prasetya Perwira TNI-Polri 2013 di Markas Komando Akademi Angkatan Laut Bumimoro, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (2/7).

SBY mengatakan lingkungan strategis baru juga memberikan peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk lebih berperan di dunia internasional. Dalam situasi lingkungan strategis seperti itu, Indonesia dapat leluasa menjalankan politik luar negeri ke segala arah, dan bisa menjalin hubungan persahabatan dengan pihak manapun.


"Negara kita dapat bebas berkiprah menjalankan diplomasi sejuta kawan tanpa musuh," tutur dia.

Lebih lanjut SBY menyatakan semua itu bisa dijalankan atas dasar kemandirian, kedaulatan, kesetaraan, dan prinsip saling menguntungkan. Di abad 21 ini, Indonesia harus semakin jeli memandang dunia. Dinamika yang berkembang harus dicermati bukan sebagai ancaman semata tetapi sebagai peluang.

Sejarah mencatat negara yang berhasil melakukan transformasi dalam tiga dasawarsa terakhir adalah negara yang paling cerdas mengambil peluang dan keuntungan di era globalisasi. Indonesia, kata SBY seperti dikutip dari presidenri.go.id, saat ini berada pada posisi yang berbeda dalam percaturan internasional.

"Kita sudah menanggalkan citra keterpurukan, instabilitas, dan konflik yang dulu membara dimana-mana. Dunia kini memandang Indonesia sebagai negara yang mencetak banyak prestasi dan kemajuan, diantaranya adalah negara demokrasi terbesar ketiga, jembatan antara Islam dan barat, ekonomi terbesar di Asia Tenggara, melakukan transformasi, dan menjunjung pluralisme," ujar SBY. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya