Juara WBO dan IBO kelas menengah Gennady Golovkin, mendominasi duel dan sukses menjatuhkan petarung asal Irlandia, Mathew Macklin dalam laga di Connecticut, AS, kemarin. Hook kirinya mampu membuat lawan KO di ronde ketiga.
Pukulan kidal itu meluncur ke ulu hati Macklin saat ronde ketiga tinggal satu menit 22 detik lagi. Usai laga, Macklin pun mengaku salut pada Golovkin.
Dia menilai, hook itu sangat keras dan kuat. Dia menambahkan, Golovkin adalah juara besar yang memiliki kekuatan yang solid di tiap bogem-bogemnya.
“Bak tembakan keras ia mendaratkan hook kiri ke tubuh saya. Anda dapat merasakan berat setiap pukulan dia seperti melempar badan lawan,†jelasnya di
BBC.Laga lainnya, mantan juara dunia di tiga divisi, James Toney mendapatkan kemenangan yang aneh dalam pertarungan tinju kelas berat delapan ronde melawan Kenny Lemos, di Sky Ute Casino, Ignacio, Colorado, Amerika Serikat. Setelah laga berakhir, awalnya Lemos diumumkan sebagai pemenang.
Namun, tak lama berselang keputusan itu dianulir dan disebutkan bahwa pemenangnya adalah Toney dengan skor 77-75, 77-75 dan 79-73. Keputusan itu pun tidak bisa diterima oleh pihak Lemos.
Bahkan saudara Lemos melontarkan ejekan kepada Toney dan komisi pertandingan. Toney sempat emosi dan menghampiri saudara Lemos itu, baku hantam pun hampir terjadi antara mereka. Namun, usahanya itu dicegah oleh pelatih. Kedua petinju itu pun saling melempar permintaan maaf, setelah saudara Lemos diusir dari arena pertandingan.
Secara keseluruhan, pemilik julukan “Lights Out†itu telah menjalani 88 kali pertarungan, dengan hasil 75 menang (45KO), delapan kali kalah, dan tiga kali imbang. Sedangkan, Lemos mengoleksi 12 kemenangan (8KO), delapan kali kalah, dan dua kali imbang.
Di tanah air, Daud Yordan naik ring lagi. Kali ini, dia bakal menghadapi Daniel Eduardo Brizuela untuk memperebutkan gelar juara kelas ringan versi IBO. Daud mengaku sudah berlatih tarung dengan satu petinju dari sasana Harry’s Gym. Selanjutnya, hari ini dia akan melanjutkan latihan dengan menghadapi dua petinju setempat.
Daud jelas tidak mau setengah-setengah. Sejak pindah kelas, dia memang sudah menargetkan diri untuk menjadi juara dunia. Apalagi, diakuinya, Brizuela, bukanlah lawan yang gampang. [Harian Rakyat Merdeka]