Berita

ilustrasi

Politik

FPI Tidak Satu Barisan dengan Koalisi yang Menolak RUU Ormas

SABTU, 29 JUNI 2013 | 09:40 WIB | LAPORAN: ALDI GULTOM

Koalisi Kebebasan Berserikat (KKB) terdiri dari 98 lembaga swadaya masyarakat dan organisasi kemasyarakatan. Mereka menolak keras pengesahan RUU Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), dan bila RUU ini disahkan maka iklim demokrasi di Indonesia yang sudah tumbuh sejak reformasi 1998 terancam.

Koordinator KKB, Fransisca Fitri, mengatakan, alasan RUU Ormas ditolak keras oleh LSM-LSM karena menggunakan pendekatan politik untuk semua Ormas dari berbagai bidang.  Dia menepis juga argumentasi pemerintah dan DPR yang menyatakan bahwa RUU Ormas diperlukan untuk mengatur ormas-ormas yang "nakal".

"Padahal aturan untuk mencegah kekerasan, transparansi dan akuntabilitas sudah diatur UU Yayasan, KUHP, UU Pencucian Uang, UU Terorisme, dan lainnya," kata Fransisca Fitri, dalam diskusi "RUU Ormas Bikin Cemas" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (29/6).


Namun, dia akui, ada ormas yang selama ini memang mendapat sorotan khusus publik, seperti Front Pembela Islam (FPI), yang tidak bergabung dalam Koalisi tersebut.

"Tidak bergabung. Tapi saya tidak bisa katakan juga bahwa FPI ikut menyetujui RUU Ormas. Dia tidak ada di bahwa KKB maupun di Koalisi Akbar Masyarakat Sipil Indonesia," jelasnya.

Dia katakan, dilihat dari kementerian yang berwenang, yaitu Kementerian Dalam Negeri, betul-betul mengkonfirmasi pendekatan politik ke organisasi masyarakat dari berbagai bidang.

"Semua akan di bawah Badan Kesatuan Bangsa Politik (Kesbangpol) dan akan ada pendekatan politik. Bayangkan, yayasan jantung masa ada di bawah Kesbangpol," ujarnya.  [ald]

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya