Berita

ilustrasi/ist

Politik

PKS Kecam Keras Penyerangan Celebes TV

SELASA, 25 JUNI 2013 | 07:19 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengecam keras penyerangan sekelompok massa ke Studio Celebes TV di Lantai 15, Menara Bosowa, Makassar, Sulawesi Selatan, (Senin, 24/6), karena aksi tersebut sebagai penodaan terhadap kegiatan pers yang dilindungi Undang Undang.

"Penyerangan ini memperlihatkan masih minimnya pemahaman tentang tugas dan fungsi pers yang justru menjadi mediator bagi masyarakat untuk mengawasi berbagai hal yang salah," ujar Ketua Bidang Humas DPP PKS Mardani Ali Sera, seperti dalam keterangan tertulisnya yang diterima redaksi, Selasa (25/6).

Menurut Mardani, pihak kepolisian semestinya tidak perlu menunggu laporan pihak korban karena peristiwa penyerangan fisik dan pengrusakan fasilitas milik orang lain adalah tindak pidana yang sudah bisa disidik langsung, serta ditangkap pelakunya. "Demi hukum, semestinya pelaku bisa ditangkap berdasarkan bukti dan keterangan di lapangan tanpa menunggu laporan para korban," ujar Mardani.


Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PKS itu melihat, penyerangan terhadap kantor pers merupakan perisitiwa yang menodai dan mengancam prinsip kebebasan pers yang dilindungan Undang-undang. Untuk itu ia meminta pihak kepolisian menindak langsung dan mengamankan para pelaku tanpa perlu menunggu laporan dari para korban.

"Penyerangan dan perusakan fasilitas adalah peristiwa kriminal yang bisa langsung dikenakan tindakan, sehingga polisi tidak boleh ragu untuk mengamankan para pelaku," terangnya.

Di sisi lain, ia juga mengapresiasi langkah pimpinan Celebes TV yang mengadukan penyerangan tersebut ke pihak berwajib. Menurutnya, semua pihak perlu belajar untuk menghargai hukum dan demokrasi yang sedang ditegakkan di Indonesia. Ia berpendapat, tidak ada bangsa yang besar tanpa menghormati hukum yang berlaku.

"Jangan sampai proses Pemilukada yang semestinya menjadi pesta rakyat malah menjadi momok menakutkan karena dipenuhi kekerasan dan intimidasi," tandasnya. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya