Berita

ilustrasi/ist

Nusantara

Soal Kebakaran di Riau, SBY Mohon Maaf pada Malaysia dan Singapura

SELASA, 25 JUNI 2013 | 06:14 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Pemerintah Indonesia secara terbuka menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya kabut asap di Malaysia dan Singapura akibat kebakaran hutan di Riau.

"Tentu tidak ada niat Indonesia atas apa yang terjadi ini, dan kami bertanggung jawab untuk terus mengatasi apa yang kami hadapi sekarang ini," ujar Presiden SBY dalam keterangan pers di Istana, Jakarta, Senin (24/6).

"Kebetulan arah angin dari Sumatera melintasi Singapura, Malaysia, dan menuju Filipina adalah faktor yang mempengaruhi aliran asap tersebut tebal," tambah SBY seperti dikutip dari presidenri.go.id.


SBY juga meminta para pejabat untuk tidak terburu-buru menyebut ada lahan perusahaan asing dalam kasus kebakaran hutan tersebut. "Belum dicek kebenarannya, dan ketika diungkapkan maka menjadi persoalan. Ini menjadi concern Singapura dan Malaysia karena ada pernyataan berbeda dari satu dengan yang lain," ungkap Kepala Negara itu mengingatkan.

Presiden kembali mengingatkan, agar semua upaya yang dilakukan fokus untuk membahas kebakaran asap ini. Dan penegakan hukum tentu akan terus dijalankan. SBY memberikan tugas tersebut kepada kepolisian dan penegak hukum.

"Setelah investigasi dilakukan, jika ada perusahaan yang ketahuan lalai, baik perusahaan Indonesia ataupun asing, hukum harus ditegakkan setegas-tegasnya dan seadil-adilnya," jelasnya.

Politisi Demokrat itu juga menambahkan, saat ini pemerintah pusat dan daerah fokus utamanya, adalah melakukan upaya serius untuk memadamkan titik-titik api, lalu melakukan investigasi penyebab kebakaran.

"Salah satu upaya yang dilakukan adalah membuat hujan buatan. Dan pemerintah juga menerjunkan satuan tugas TNI untuk mengatasi kebakaran dari darat," tandasnya.

Dalam jumpa pers tersebut, Presiden SBY didampingi Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Kepala BNPB Syamsul Maarif, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, dan Kapolri Jenderal Timur Pradopo. [rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya