Berita

ilustrasi

Politik

DEMO BBM

Komisi III: Kalap Hadapi Demonstran, SBY dan Polri Lupa Jasa Gerakan Mahasiswa

SABTU, 22 JUNI 2013 | 16:43 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Mengherankan. Dalam menghadapi demonstrasi mahasiswa dan rakyat, pemerintahan SBY-Boediono terlihat sangat panik sehingga kalap menggunakan Polri sebagai alat kekuasaan.

"Pemerintah jangan terlalu kalap merespons aspirasi kawan-kawan mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM. Saya melihat dalam penanganan demonstrasi terkesan begitu kalap betul. Ada apa di balik kekalapan ini?" kata anggota Komisi IIII DPR, Ahmad Yani, dalam pernyataan tertulis yang diterima redaksi, Sabtu sore (22/6).

Dia tegaskan bahwa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono tidak akan hadir tanpa gerakan mahasiswa yang menggelindingkan arus reformasi tahun 1998.


"Begitu sadis jika aktivis mahasiswa itu dilabeli sebagai perusuh," tegasnya.

Dia menerangkan bahwa kewenangaan pemerintah adalah menaikkan harga BBM. T api hak mahasiswa juga untuk mengkritik kebijakan pemerintah. Mahasiswa, lanjutnya, mengartikulasikan kepentingan masyarakat.

"Beginilah operasional demokrasi. Tapi saya tidak tahu jika pemerintahan SBY ingin mengembalikan era otoritariansime," sesal Wakil Ketua Fraksi PPP di DPR ini.

"Saya mengimbau kepada Polri sebagai mitra kerja di Komisi III, agar lebih arif dan bijaksana dalam merespons aksi mahasiswa. Kedudukan Polri bisa seperti saat ini karena, salah satunya, hasil perjuangan mahasiswa," tambahnya.

Terkait aksi mahasiswa yang bergulir hingga Sabtu dinihari tadi, Ahmad Yani menilai tidak benar tudingan yang menyebut mereka anarkis. Dia yakin gerakan mahasiswa masih di batas normal.

Ahmad Yani sendiri adalah anggota DPR yang secara pribadi mengaku tidak setuju kenaikan BBM, namun belakangan terpaksa menyerah pada keputusan fraksinya di DPR mendukung kebijakan pemerintah ini. [ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya