Berita

ri jong-ryul/rmol

KONFLIK KOREA

Ri Jong-ryul Berharap Kebuntuan Dialog Bisa Diselesaikan

MINGGU, 16 JUNI 2013 | 08:51 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

Dialog untuk mencari bentuk perdamaian yang lebih substansial antara Korea Utara dan Korea Selatan kembali menghadapi tantangan. Kali ini hambatannya adalah persoalan protokoler di kedua negara yang tidak sama.

Inilah penjelasan umum yang disampaikan Dutabesar Republik Demokratik Rakyat Korea atau Korea Utara Ro, Jong-ryul, mengenai penyebab berhentinya dialog yang dilakukan kedua negara baru-baru ini.

Hari Minggu lalu (9/6), kedua negara sepakat mengirimkan pejabat rendah dalam pertemuan di perbatasan Panmunjom. Tema utama yang dibahas dalam pertemuan itu berkaitan dengan kawasan industrial Kaesong di Korea Utara dimana ratusan perusahaan Korea Selatan mempekerjakan lebih dari 50 ribu orang Korea Utara. Kawasan Kaesong ditutup bulan April lalu menyusul konflik yang semakin memanas di antara kedua Korea.


Setelah pertemuan Panmunjom yang dilaporkan berlangsung tanpa perang argumen itu, kedua negara sepakat menggelar pertemuan lanjutan yang akan dihadiri pejabat yang lebih tinggi lagi.

Di sinilah masalah baru ditemui.

Korea Selatan yang mengirimkan Menteri Unifikasi berharap Korea Utara mengirimkan Ketua Komite Reunifikasi Damai yang ada di Korea Utara. Sementara Korea Utara mengatakan hal itu mungkin mengingat Ketua Komite Reunifikasi Damai itu, Kim Yang-gon, adalah pejabat senior Partai Pekerja Korea Utara yang posisinya lebih tinggi dari sekadar menteri. Ia juga merupakan penasihat dekat pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Penjelasan Dubes Ri Jong-ryul itu disampaikannya dalam acara makan malam dengan Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara, Kamis (13/6) di Restoran Pyongyang, satu-satunya restoran yang dikelola Korea Utara di Indonesia. Restoran ini terletak di Jalan Gandaria I, Jakarta Selatan. Hadir dalam makan malam itu antara lain, Ketua Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Korea Utara Ristiyanto dan Rektor Universitas Bung Karno (UBK) Sunarto. Adapun Ri Jong-ryul dalam kesempatan itu didampingi istrinya dan Kounselor Kim Chil Song.

"Tentu tidak mungkin bagi kami mengirimkan pejabat yang posisinya lebih tinggi dari menteri Korea Selatan (dalam pertemuan setingkat menteri)," ujar Ri Jong-ryul.

Penjelasan Ri Jong-ryul ini sama seperti penjelasan resmi yang disampaikan Partai Pekerja Korea Utara setelah kegagalan pertemuan melalui kantor berita KCNA.

Dia berharap dalam waktu dekat ada solusi baru untuk memecah kebuntuan. [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pertunjukan ‘Ada Apa dengan Srimulat’ Sukses Kocok Perut Penonton

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:57

Peran Indonesia dalam Meredam Konflik Thailand-Kamboja

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:33

Truk Pengangkut Keramik Alami Rem Blong Hantam Sejumlah Sepeda Motor

Minggu, 28 Desember 2025 | 03:13

Berdoa dalam Misi Kemanusiaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:59

Mualem Didoakan Banyak Netizen: Calon Presiden NKRI

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:36

TNI AL Amankan Kapal Niaga Tanpa Awak Terdampar di Kabupaten Lingga

Minggu, 28 Desember 2025 | 02:24

Proyek Melaka-Dumai untuk Rakyat atau Oligarki?

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:58

Wagub Sumbar Apresiasi Kiprah Karang Taruna Membangun Masyarakat

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:34

Kinerja Polri di Bawah Listyo Sigit Dinilai Moncer Sepanjang 2025

Minggu, 28 Desember 2025 | 01:19

Dugaan Korupsi Tambang Nikel di Sultra Mulai Tercium Kejagung

Minggu, 28 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya