Berita

raja Abdullah/ist

Pemuda Muhammadiyah: Presiden SBY Harus Melobi Langsung Raja Arab Saudi

SABTU, 15 JUNI 2013 | 09:49 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Indonesia perlu menggunakan jurus yang lebih canggih lagi dalam diplomasi dengan Arab Saudi agar kuota jamaah haji Indonesia tidak dibatasi. Pembatasan kuota itu akan memperpanjang daftar tunggu bagi umat Muslim yang ingin menunaikan rukun Islam kelima itu.

Selain itu, keputusan pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota haji bagi Indonesia juga dilakukan dengan tiba-tiba tanpa kordinasi sebelumnya. Akibatnya, Kementerian Agama mendapatkan pekerjaan tambahan yang tak mudah diselesaikan untuk menangani jamaah haji yang akan diberangkatkan tahun ini.

"Dengan pengurangan ini, Kementerian Agama pasti kesulitan menentukan dari daftar calon jamaah yang diprioritaskan berangkat. Kalau (pembatasan atau pengurangan) kuota haji diterapkan, jumlah jamaah haji yang ditunda keberangkatannya lebih dari 40 ribu orang. Mengorganisir penundaan jamaah sejumlah itu tentu sangat sulit," ujar Ketua Umum PP Pemudaha Muhammadiyah Saleh Daulay Partaonan, Sabtu pagi (15/6).


Karena itu, menurut dia, tidak ada salahnya bila pemerintah Indonesia meminta pemerintah Saudi memberi kelonggaran bagi Indonesia.

"Kalau perlu, SBY langsung datang menemui Raja Abdullah untuk meminta kelonggaran itu. Saya menilai, bertemu langsung dengan Raja Saudi jauh lebih efektif dibandingkan hanya sekadar mengirim surat. Setidaknya, jika bertemu langsung SBY kelihatan lebih serius menyelesaikan masalah ini," masih kata Saleh.

"Mengirim Menteri Agama untuk melakukan lobi belum tentu efektif. Jika Menag yang berangkat, dia akan dipertemukan dengan pejabat setingkat menteri atau bahkan hanya setingkat dirjen. Kalau itu yang terjadi, kecil harapan pemerintah Saudi mau memberikan kelonggaran yang diminta," demikian ujar Saleh lagi. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

KPK Usut Pemberian Rp3 Miliar dari Satori ke Rajiv Nasdem

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:08

Rasio Polisi dan Masyarakat Tahun 2025 1:606

Selasa, 30 Desember 2025 | 16:02

Tilang Elektronik Efektif Tekan Pelanggaran dan Pungli Sepanjang 2025

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:58

Pimpinan DPR Bakal Bergantian Ngantor di Aceh Kawal Pemulihan

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:47

Menag dan Menko PMK Soroti Peran Strategis Pendidikan Islam

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:45

Jubir KPK: Tambang Dikelola Swasta Tak Masuk Lingkup Keuangan Negara

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:37

Posko Kesehatan BNI Hadir Mendukung Pemulihan Warga Terdampak Banjir Bandang Aceh

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:32

Berikut Kesimpulan Rakor Pemulihan Pascabencana DPR dan Pemerintah

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:27

SP3 Korupsi IUP Nikel di Konawe Utara Diterbitkan di Era Nawawi Pomolango

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:10

Trump ancam Hamas dan Iran usai Bertemu Netanyahu

Selasa, 30 Desember 2025 | 15:04

Selengkapnya