Berita

ilustrasi/ist

Politik

Inilah Keuntungan dan Kerugian PKS Keluar Koalisi

SABTU, 08 JUNI 2013 | 15:38 WIB | LAPORAN:

Ada beberapa kerugian dan keuntungan yang akan didapat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika keluar dari gabungan koalisi pemerintah alias Sekretariat Gabungan (Setgab).

Begitu sebagaimana dikatakan pengamat politik Hanta Yudha usai menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/6).

Kerugian itu, lanjut dia, kekuasan PKS di pemerintahan akan berkurang drastis. Kursi menteri yang selama ini menjadi bancakan partai, terlebih dalam aspek ekonomi secara otomatis akan berkurang. Padahal menjelang tahun politik parpol membutuhkan banyak pemasukan.


"Tetapi keuntungannya juga banyak kalau PKS memutuskan berada diluar pemerintahan, mereka punya ruang manuver politik semakin luas. Strategi pencitraan, mendongkrak elektabilitas, memperjuangkan aspirasi publik semakin luas. Publik akan menilai PKS makin konsisten ketimbang melakukan politik dua kaki seperti sekarang," urainya.

Saat ini, lanjut Hanta, pendukung maupun konstituen PKS lebih senang berada di luar koalisi. Maka, jika hal itu terealisasi, dengan sendirinya akan menyolidkan internal PKS itu sendiri.

"Jadi kalau tujuannya adalah untuk me-recovery, meningkatkan elektabilitas, maka saya lebih setuju PKS berada diluar pemerintahan. Tapi, kalau pertimbangannya adalah untuk akses kekuasaan memang harus tetap didalam," demikian Hanta Yudha. [ian]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya