Berita

Suswono

Wawancara

WAWANCARA

Suswono: Kami Akan Mematuhi Apa Pun Hasil Gelar Perkara Kasus Impor Daging Sapi

JUMAT, 07 JUNI 2013 | 08:41 WIB

Menteri Pertanian Suswono mengaku siap menunggu hasil gelar perkara yang akan dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengenai kasus dugaan korupsi impor daging sapi.

“Kami tunggu saja proses yang akan dilaksanakan KPK, kami siap,” kata Menteri Pertanian Suswono kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, Senin (3/6).

Seperti diketahui, KPK berencana menggelar gelar perkara kasus impor daging sapi.  Tujuannya menemukan dua alat bukti, apakah ada pihak lain selain bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dan koleganya Ahmad Fathanah yang turut terlibat dalam kasus ini.


“Anis, Suswono dan Hilmi belum ada kesimpulan dan keputusan. Oleh karena itu, kami menggelar perkara lagi agar bisa mengambil satu kesimpulan,” ujar Ketua KPK Abraham Samad.

Suswono selanjutnya mengatakan, kalau dipanggil KPK, pihaknya akan menyampaikan sejujur-jujurnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Gelar perkara itu akan menetapkan posisi Anis Matta, Hilmi Aminuddin dan Anda, ini bagaimana?
Silakan saja. Kalau melakukan gelar perkara itu, KPK kan memang punya hak untuk melakukannya.

Apa Anda siap menghadapinya?
Ya. Nanti apa yang ditanyakan akan dijawab sejujur-jujurnya. Pokoknya, kami tunggu saja proses dan tindakan dari KPK.

Maksudnya?
Begini. Pokoknya kami akan mematuhi apa pun hasil gelar perkara itu. Kami mematuhi aturan hukum yang ada.

Oh ya, masalah ketahanan pangan nasional bagaimana?  
Saya optimistis untuk bisa mewujudkannya. Targetnya 2 juta ton untuk beras dan 19 juta ton untuk jagung.

Selain itu di Kementerian Pertanian lebih banyak difokuskan pengurangan di perjalanan dinas, seminar, dan rapat-rapat di luar kantor.  Itu kalau kita sisihkan, lumayan bisa mencapai Rp 600 milaran.

Program apa saja untuk menciptakan ketahanan pangan nasional itu?
Kami akan giatkan program penghematan anggaran, termasuk dilakukan pada program-program yang tidak berdampak langsung pada pencapaian target ketahanan pangan.

Pemerintah masih berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target ketahanan pangan yang dicanangkan.

Upaya antisipasi menghadapi puasa dan Lebaran bagaimana?
Dari laporan yang diterima, didapatkan produk-produk yang menjadi komoditas masyarakat Indonesia menjelang puasa dan Lebaran dirasa cukup.

Hanya saja kami sedang berupaya agar harga-harga pangan bisa stabil. Apalagi menjelang kenaikan harga BBM. Tentu saja upaya untuk stabilisasi sangat penting bagi masyarakat.

Harga daging sapi saat ini masih mahal, ini bagaimana?
Kami dari Kementerian Pertanian juga terus berupaya agar harga daging sapi bisa stabil. Bahkan bisa ada penurunan yang signifikan.

Apa Anda yakin bisa menurunkan harga yang sudah naik itu?
Penurunan itu kan bisa dilakukan. Caranya dengan melihat titik temu antara harga yang menguntungkan peternak sapi. Tapi tidak juga memberatkan konsumen.

Berapa harga yang sudah dipertimbangkan saat ini?

Kelihatannya di angka Rp 76 ribu sampai 80 ribu per kilogram.

Ini mestinya peternak masih bisa mendapatkan untung yang cukup baik. Saya rasa konsumen tidak terlalu dibebankan juga.

Pasokannya bagaimana?
Pasokan di bulan puasa dan Lebaran untuk daging dipastikan cukup, karena kami sudah meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk melakukan operasi pasar.

Apa itu efektif?
Ya. Karena dengan operasi pasar yang dilakukan Bulog, membuat harga daging dan bahan pokok lainnya terkontrol dan bisa turun.

Apalagi dengan cara itu pasokan pangan, termasuk daging, juga relatif bisa terjaga ketersediaan dan harganya. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya