Berita

Politik

Andi Arief: Eskavasi Disabotase, Lebih Baik Bersabar untuk Maksimal

MINGGU, 02 JUNI 2013 | 22:36 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Rencana Tim Terpadu Riset Mandiri yang diinisiasi oleh Kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) mengeskavasi beberapa titik di kawasan situs Gunung Padang kembali diganggu oleh kelompok yang sejak lama berusaha menghalang-halangani eskavasi.

Suasana eskavasi yang kondusif hingga Maghrib kemarin mendadak terganggu. Beberapa Juru Pelihara situs megalitikum Gunung Padang kelihatannya "masuk angin" karena "diancam" untuk tidak membantu penelitian.

"Soal eskavasi Gunung Padang karena motifnya bukan untuk kepentingan pribadi, maka jauh lebih baik kita bersabar sampai yang masih ragu-ragu bisa berbesar hati terhadap hasil riset ini," ujar SKP BSB Andi Arief dalam pesannya yang diterima redaksi, Minggu (2/6).


"Karena kalau semua ikhlas, maka bekerja lebih nyaman dan serius. Gotong royong dan lain-lain betul-betul dipraktekkan," sambung dia.

Andi membeberkan, hasil penelitian yang dilakukan tim dengan menggunakan metodelogi ilmiah secara keseluruhan atau 100 persen terbukti ada bangunan di bawah situs Gunung Padang minimal yang lapisan usia 500 Sebelum Masehi.

Hal ini diketahui setelah tim melakukan pemindaian yang lengkap, coring, eskavasi di beberapa titik, analisa petrografi, bentuk arsitektur imaginer, uji carbon dating di Batan dan Miami Florida, uji lab semen purba dan temuan logam di lab Metalurgi UI, serta uji lab xray pada pasir halus saat coring. Sementara untuk dua lapisan kebudayaan, yang berumur 11.600 tahun lalu dan 25,000 tahun lalu, lanjut dia, tim baru melakukan pemindaian dan coring. Eskavasi akan simultan dilakukan setelah bangunan lapisan 500 Sebelum Masehi dieskavasi. Setelah pekerjaan ini dilakukan, maka chamber atau cawan raksasa yang merupakan teknologi hebat di dalam bangunan akan segera terkuak setelah eskavasi berjalan.

"Untuk hal yang sudah pasti, lebih baik kita bersabar sampai semua kondusif. Semangat mau  bersatu dan saling toleran akan menjadi contoh baik. Bekerja bersama lintas ilmu adalah sebuah kerja tim yang saling bahu membahu," katanya.

Dia mencontohkan, Pyramida Bosnia sejak 2005 hingga kini belum banyak mengambil kesimpulan meskipun penelitian dilakukan tim lintas ilmu. Prinsipnya, kata Andi, untuk mengatasi gangguan riset ini pihaknya tidak akan membalasnya dengan  pendekatan kekuasaan. Cara seperti ini tak  akan membuat semua ikhlas. Tapi dengan pendekatan kesadaran yang menghasilkan ketulusan untuk semua.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya