Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menghadiri Interfaith Conference di Peja, Kosovo. Konperensi yang diselenggarakan Soul of Europe dan Kementerian Luar Negeri Kosovo itu berlangsung dua hari, 25-26 Mei.
Konperensi yang dihadiri 300an tokoh dan cendekiawan berbagai agama dari berbagai negara di dunia ini dibuka oleh Presiden Kosovo Ms. Atifete Yahyaga, mengangkat tema besar Peace and Reconciliation.
Din Syamsuddin menjadi pembicara pada sesi ketiga tentang "Shared Space, From A Common Word to Common Action". Dalam ceramahnya, Din menekankan pentingnya berbagi ruang dalam latar kemajemukan pada era globalisasi dewasa ini. Keengganan berbagi hanya menunjukkan sikap egoisme, ekslusfisme, dan kecenderungan akan monopoli dan dominasi.
Di sela-sela konperensi Din sempat berjumpa Presiden Kosovo Ms. Atifete Jahjaga, dan Menlu Kosovo Enver Hoxhaj. Keduanya melalui Din, mengharapkan agar Pemerintah RI dapat memberi pengakuan terhadap kemerdekaan Kosovo, baik atas alasan perwujudan perdamaian dunia maupun alasan subyektif sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Kosovo yang mempunyai penduduk 2,5 juta, 96 % di antaranya adalah muslim.
Pada saat pertemuan, Din nyatakan lagi pengakuan dan dukungan Muhammadiyah dan sejumlah ormas Islam terhadap kemerdekaan Kosovo. Menurut dia, pengakuan RI terhadap kemerdekaan Kosovo sejalan dengan amanat Pembukaan UUD bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan harus dienyahkan dari muka bumi.
[dem]