Berita

shohibul iman/ist

Bisnis

JIAYOU INDONESIA 2013

Tokoh PKS: Inilah 8 Tantangan Besar yang Ancam Momentum Emas Indonesia

MINGGU, 26 MEI 2013 | 21:40 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Indonesia menghadapi delapan tantangan besar yang apabila tidak segera diselesaikan akan membuat proses pembangunan semakin berat dan Indonesia dapat kehilangan momentum emas menjadi negara yang secara ekonomi diperhitungkan dunia internasional.

Kedelapan tantangan itu diuraikan Wakil Ketua DPR RI Shohibul Iman saat berbicara di depan peserta konferensi internasional mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok di Ying Jie Exchange Hall, Peking University (Sabtu pagi, 25/5).

Tantangan pertama menurut anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu adalah tingkat kemiskinan yang masih tinggi, yakni sekitar 12 persen. Dia mengingatkan bahwa dalam RPJMN 2014 pemerintah memasang target tingkat kemiskinan turun menjadi 9 persen. Namun waktu yang semakin mepet membuat Shohibul khawatir target tersebut tidak terpenuhi.


Di saat bersamaan, sebagai tantangan kedua, kualitas SDM Indonesia juga rendah. Ini dapat dilihat dari tingkat lulusan SD sebesar 50 persen, sementara lulusan SMP sebesar 20 persen, lulusan SMA 12 persen, dan yang lebih memprihatinkan hanya 8 persen yang mengecap pendidikan tinggi.

"Struktur kualitas SDM yang seperti ini membuat Indonesia sulit memasuki tahap industrialisasi yang lebih tinggi lagi," ujarnya dalam keterangan yang diterima redaksi.

Dia juga menyoroti ketimpangan ekonomi yang ditunjukkan rasio Gini semakin tinggi, yakni 0,41. Lalu, dari sisi pekerjaan formal dan informal terlihat bahwa sektor informal masih menjadi "primadona" yakni sekitar 60 persen.

Shohibul yang menjadi Wakil Ketua DPR RI menggantikan Anis Matta yang "naik pangkat" menjadi Presiden PKS pun menyoroti sektor energi yang masih terbilang payah.

Indonesia tetap tergantung pada sumber energi tak terbarukan, yakni minyak bumi sekitar 51 persen. Diikuti gas sebesar 28,5 persen dan batubara sebesar 15,3 persen.

"Sementara panasbumi baru dimanfaatkan sebesar 1,32 persen. Padahal kita adalah negara dengan potensi panas bumi terbesar di dunia, yakni 40 persen," katanya lagi.

Dia menggarisbawahi proyeksi pemerintah di tahun 2025 yang memasang target penurunan penggunaan energi tak terbarukan, khususnya minyak bumi, menjadi sebesar 20 persen, dan gas sebesar 30 persen. Adapun penggunaan batubara meningkat menjadi 33 persen dan energi alternatif akan didorong mencapai 17 persen.

Hal lain yang patut disayangkan adalah pembangunan sektor energi Indonesia juga sangat lambat. Pada periode 2004-2009, pemerintahan SBY memasang target pembangunan pembangkit listrik sebesar 10 ribu MW. Namun setelah berkuasa delapan tahun pemerintahan SBY hanya mampu membangun pembangkit listrik baru sebesar 3.000 MW.

Dua tantangan lain yang tak kalah penting untuk segera diselesaikan adalah reformasi birokrasi dan good governance serta penurunan indeks daya saing.

Di luar kedelapan tantangan itu, Shohibul melanjutkan uraiannya, ada tiga potensi yang saat ini dimiliki Indonesia.

Potensi pertama berkaitan dengan "bonus demografi" sepanjang dua dekade dari kurun 2010 hingga 2030. Dalam kurun ini jumlah penduduk angkatan kerja produktif lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk yang termasuk tidak produktif.

Potensi kedua adalah prospek ekonomi yang begitu besar. Saat ini Indonesia dinilai sebagai negara anggota g-20 terkuat ke-16 dari sisi potensi ekonomi.

"Selain itu, cadangan energi terbarukan kita juga masih sangat besar dan belum dikelola dengan baik," demikian Shohibul. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya