Berita

Repdem Galang Petisi Tolak Interpelasi Jokowi

SABTU, 25 MEI 2013 | 07:26 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Hak interpelasi adalah hak politik yang melekat pada anggota legislatif. Namun penggunaan hak interpelasi untuk menghadang program pro rakyat Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang digulirkan Gubernur DKI Joko Widodo merupakan tindakan semena-mena DPRD DKI yang bertentangan dengan kepentingan rakyat Jakarta.

"Jelas-jelas penggunaan hak interpelasi oleh DPRD DKI terkait KJS bukan untuk membantu rakyat kecil memperoleh akses perawatan di rumah sakit," tegas Ketua Umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem), Masinton Pasaribu, kepada Rakyat Merdeka Online, Sabtu (25/5).

Selama ini, kata dia, praktik komersialisasi kesehatan oleh rumah sakit telah mengakibatkan rakyat kecil warga ibukota yang sedang membutuhkan perawatan kesehatan tidak terlayani. Sebaliknya, dengan adanya program KJS mereka dapat memperoleh pelayanan pengobatan dan perawatan di rumah sakit.


"Seharusnya yang dilakukan DPRD DKI adalah menghapuskan praktik komersialisasi rumah sakit terhadap pasien miskin. Tindakan konyol anggota DPRD yang mengajukan hak interpelasi terkait KJS adalah upaya melanggengkan praktik komersialisasi kesehatan yang mengabaikan perawatan warga miskin," tegas Masinton lagi.

Menurut caleg DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil Jakarta II meliputi wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan luar negeri ini, walaupun koalisi fraksi partai-partai penentang program KJS lebih banyak jumlahnya di DPRD DKI, namun kekuatan rakyat Jakarta akan berada di garda terdepan melawan koalisi tersebut. Untuk itu Gubernur Jokowi tak usah gentar dengan tindakan para politisi Kebon Sirih itu.

"Repdem sedang menggalang petisi warga Jakarta untuk menolak impeachment Gubernur Jokowi oleh DPRD. Petisi warga Jakarta adalah wujud partisipasi rakyat menentang ketidakadilan yang sedang dipertontonkan beberapa politisi anti rakyat di DPRD DKI," demikian Masinton.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya