Berita

sby/presidenri.go.id

Politik

Menerima Penghargaan Tidak Pernah Jadi Tujuan SBY

JUMAT, 24 MEI 2013 | 15:39 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Menerima penghargaan bukan dan tidak pernah menjadi tujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Penghargaan tidak akan membuatnya silau, cacian juga tidak akan membuatnya berkecil hati. Presiden SBY hanya memiliki kehendak untuk melakukan yang terbaik yang ia bisa berikan kepada rakyat dan negara.

Begitu disampaikan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik Daniel Sparringa menanggapi polemik recnana pemberian penghargaan World Statesman Award dari Appeal Conscience Foundation (ACF) kepada Presiden SBY di New York, Amerika Serikat, akhir Mei ini.

"Dengan segala kekurangannya, baik sebagai manusia biasa maupun sebagai pemimpin, SBY ingin memenuhi komitmen konstitusional dan personalnya untuk menjaga kebhinekaan sebagai bangunan dasar dari Republik ini," kata Daniel.


Presiden SBY, kata Daniel yang juga pengajar sosiologi di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, hanya meminta agar semua pihak paham bahwa kemajemukan adalah sebuah berkat sekaligus tantangan. Kita perlu merayakan sekaligus mengelolanya. Kita perlu kontitusi dan hati yang besar untuk memajukan Indonesia.

Presiden, lanjut Daniel seperti dikutip presidenri.go.id, Jumat (25/5), menegaskan bahwa negara menjamin sepenuhnya kebebasan warga negara dalam menjalankan ibadah. Sama seperti pandangan sejumlah kalangan, Presiden juga prihatin mengenai masalah intoleransi yang masih ada di masyarakat. Presiden berpandangan bahwa semua kelompok yang berbeda faham dan keyakinan memiliki tanggung jawab yang sama untuk memelihara harmoni sosial. Semua orang hendaknya mencegah terlibat dalam pengabaian akan pentingnya menghormati keyakinan yang dimiliki kelompok lain.

Saling pengertian dan penghormatan adalah norma dasar dalam masyarakat majemuk. Intoleransi adalah tantangan masyarakat majemuk yang harus kita menangkan dengan membangun dialog yang setara, bukan dengan menyebarkan permusuhan dan kebencian.

"Presiden SBY akan senantiasa bekerja dengan seluruh kekuasaan dan kewenangannya untuk memastikan diakhirinya semua bentuk intimidasi dan agitasi. Termasuk yang melibatkan kekerasan, perusakan, dan atau penyerangan terhadap rumah ibadah dan atau terhadap keselamatan harta dan jiwa penganutnya," demikian Daniel. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya