Berita

sby

Demokrat Lebih Korup Dibanding PKS, Konvensi hanya Dagelan SBY

KAMIS, 23 MEI 2013 | 10:15 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Konvensi Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang dinilai hanya sebuah pencitraan.

"Gimana tidak pencitraan, elektabilitasnya aja rendah," ujar aktivis '98 Kasino kepada Rakyat Merdeka Online (Kamis, 23/5).

Menurut Kasino, elektabilas Demokrat akan terus meluncur bebas ketika mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan mantan Seketaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alifian Mallarangeng menjani pemeriksaan dan persidangan di KPK dan Tipikor.


"Bisa saja nanti elektabilitasnya 5 persen, sekarang kan baru 8 persen," ungkapnya merujuk pada hasil survei SMRC beberapa waktu lalu.

Konvensi ini hanya tipu daya untuk mengambil simpati, padahal kata Kasino, Partai Demokrat lebih korup ketimbang PKS. "Walau tidak ada yang benar (Demokrat dan PKS), Demokrat itu lebih korup ketimbang PKS. Di Demokrat ada Ketum, Bendum, Wasekjen dan Seketaris Majelis Tinnggi partai," terang Kasino.

Di sisi lain ungkap Kasino, nama-nama yang muncul yang akan mengikuti ide konvensi Demokrat tidak cukup cerdas dan kompoten, seperti Farhat Abbas dan Eyang Subur. "Jadi, ini bukan konvensi partai lazimnya, tapi ini adalah konversi SBY. Ini bukan konvensi partai. Atau ini hanya kongkou-kongkou ala SBY."

Kasino yakin, kalau pun konvensi tetap digelar partai penguasa itu, tetap saja finalisasinya adalah SBY yang menjabat Ketua DPP Partai Demokrat sekaligus Ketua Majelis Tinggi. "Ini merupakan dagelan politik saja, dan akal-akalan politik ala SBY untuk menaikkan citra partai seolah-olah mereka partai terbukan," demikian Kasino. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya