Pendaftaran seleksi masuk perguruan tinggi akan mulai dibuka besok. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pendaftaran tahun ini diperkiran akan membludak sampai 500 ribu orang. Namun, kuota yang disediakan hanya 90 ribu kursi.
Panitia Seleksi Bersama MaÂsuk Perguruan Tinggi Nasional (SBMPTN) sudah menyiapkan segala sesuatu untuk persiapan pendaftaran ini, seperti meÂnyiapÂkan dukungan server yang meÂmaÂdai agar pendaftaran online bisa berjalan baik.
“Karena ini penÂdaftaran online, maka kami sudah menyiapkan segala sesuatunya. Khususnya dukungan server yang memadai. Tidak hanya untuk pendaftaran, tapi juga untuk pengumuman pada 12 Juli mendatang,†ujar Ketua Panitia SBMPTN AkhÂmaloka di Hotel Century, Jakarta, kemarin.
Proses pendaftaran ini akan berÂlangsung dari 13 Mei sampai 7 Juni. Akhmaloka sadar, bahwa tanpa dukungan server yang meÂmadai, proses pendafatarn tidak akan berjalan lancar. Dia tidak ingin saat digunakan ribuan penÂdaftar, server jadi lemot.
Usai mendaftar secara online, pedaftar akan mengikuti ujian tertulis pada 18-19 Juni. Panitia menyiapkan 40 titik lokasi yang bisa digunakan pendaftar. “PeÂserta akan mendapatkan lokasi ujian usai mendaftar secara online,†jelas Akhmaloka.
Selain ujian tulis, untuk peserta yang akan mengambil program studi tertentu juga akan meÂngiÂkuti ujian keterampilan yang anÂtara lain keterampilan, seni tari, seni musik, seni rupa, atau desain. Ujian ini akan dilangsungkan pada 20-21 Juni.
Pengumuman haÂsil ujian SBM PTN diÂlakÂsanakan pada 12 Juli pukul 17.00 WIB.
SBMPTN merupakan pola seleksi penerimaan mahasiswa baru yang dilaksanakan secara bersama oleh seluruh PTN dalam satu sistem terpadu dan diselengÂgarakan secara serentak. Tahun ini, SBM PTN diikuti 62 perguÂruan tinggi negeri, enam di anÂtaranya kampus di lingkungan Kementerian Agama.
Tahun ini kuota yang tersedia untuk jalur tes sekitar 90 ribu kurÂsi atau sekitar 30 persen di maÂsing-masing PTN. Meskipun ada beberapa PTN yang menjadikan SBMPTN sebagai seleksi terÂakhir penerimaan mahasiswa baru, seperti Universitas PadjaÂjaran (Unpad).
Akhmaloka menambahkan, kuota atau kursi mahasiswa baru yang diperebutkan di SBM PTN ini adalah 90 ribu. Namun panitia PTN memperkirakan pendaftar SBM PTN bisa membludak dan mencapai 500 ribu pelamar. Jika estimasi ini benar, maka satu peÂlamar akan bertarung meÂnyingÂkirkan lima hingga enam peÂlamar lainnya.
Saat mendaftar, peserta boleh memilih 3 program studi. KeteÂnÂtuannya, pilihan pertama boleh di PTN seluruh Indonesia. Tapi untuk pilihan kedua dan ketiga, harus di wilayah asal sekolah pendaftar.
Sama seperti tahun lalu, panitia terus berupaya menghilangkan prakÂtek perjokian dalam SBMPTN. Namun, dia tidak berÂsedia membeberkan secara rinci strategi menghalau para joki itu. “Nanti kalau saya omongkan, para joki bisa menyiasatinya,†elaknya.
Yang jelas, kata Akhmaloka, jika ketahuan, si joki akan langÂsung dipidanakan. Sedangkan pengÂguna jasa joki, otomatis diguÂgurkan dari kepesertaan ujian.
Sekretaris pantia SBM PTN Rochmat Wahab mengatakan, selama ini ada stigma di maÂsyaÂrakat bahwa ada perbedaan biaya kuliah antara mahasiswa yang lulus dari SNM PTN (Seleksi Nasional Masuk PTN) dan SBM PTN. “Itu tidak benar.
Yang membedakan biaya kuliah itu dari kemampuan orangtua,†kata rektor Universitas Negeri YogyaÂkarta (UNY) itu.
Dia lalu mencontohkan tiga grade pembiayaan di UNY berdaÂsarkan rumpur pendidikan. PaÂling murah adalah rumpun penÂdidikan, bahasa, sosial, dan ekoÂnomi. Yang agak mahal adalah rumpun MIPA, seni, dan olah raga. “Rumpun yang paling maÂhal adalah teknik. Satu semester sekitar Rp 4,5 juta,†katanya.
Di setiap tingkatan itu, kata Rochmat, biaya kuliah dibagi lagi menjadi lima kelompok. PengeÂlompokan ini berdasarkan keÂmampuan keuangan orangtua mahasiswa.
“Ada bahkan yang biasanya nol atau gratis. Yakni mahasiswa bidik misi. Prinsip adil itu kan tidak harus sama antara si kaya dan yang kurang mampu,†tanÂdasnya.
Peserta Wajib Bayar Rp 170-200 RibuWalau sama-sama seleksi masuk PTN, Seleksi Bersama MaÂsuk PTN (SBM PTN) terÂnyata beda dengan Seleksi NaÂsional Masuk PTN (SNM PTN). Untuk SNM PTN, peÂserta dibebaskan dari segala biaÂya. Tapi untuk SBM PTN, ada biaya yang harus ditanggung.
Ketua Panitia Pusat SBMPTN Akhmaloka mengaÂtaÂkan, biaya pendaftaran SBM PTN ini disesuaikan dengan pilihan kelompok ujian yang diÂambil peserta seleksi. Di anÂtaranya kelompok sains dan tekÂnologi (saintek)/IPA, kelomÂpok ujian sosial humaniora (soshum)/IPS dan campuran IPA dan IPS.
“Biaya seleksi tulis sebesar Rp 175.000 setiap peserta untuk keÂlompok ujian saintek atau kelompok ujian soshum. Tes tulis kelompok campuran dikenai biaya Rp 200.000 untuk setiap peserta,†ujarnya, kemarin.
Bagi peserta yang memilih saintek dibolehkan memilih tiga pilihan program studi (proÂdi) yang diminati dalam keÂlompok saintek. Demikian juga bagi yang memilih soshum boleh memilih 3 prodi keÂlomÂpok soshum. Nah, untuk camÂpuran juga boleh memilih 3 proÂdi. Misalnya 1 saintek 2 soshum atau sebaliknya.
Untuk peserta yang memilih program studi yang mewajibkan ujian keterampilan, ada biaya tambahannya. Tiap ikut satu ujian keterampilan dikenakan biaya Rp 1.50.000.
“Biayanya Rp 150.000 untuk setiap jenisnya, seperti olahraga, sendratasik, seni tari, seni musik, seni tupa dan atau deÂsain. Kalau ikut dua ujian keÂteÂrampilan ya bayar Rp 300.000,†ujarnya.
Ditambahkan dia, persyaratan pendaftaran calon peserta SBMPTN di antaranya, peserta merupakan lulusan SLTA seÂdeÂrajat tahun 2011, 2012 dan peÂserta UN 2013, serta memiliki kesehatan memadai.
Sedangkan syarat peserta seleksi diterima di PTN, mereka harus lulus ujian satuan penÂdiÂdikan di sekolah dan ujian naÂsional. Lulus SBMPTN 2013 dan memenuhi syarat yang diÂtetapkan PTN.
Siswa Program Bidikmisi Tidak Dipungut BiayaPanitia pusat seleksi peneÂrimaan masuk perguruan tingÂgi negeri (PTN) jalur SBMPTN memberi perlakuan khusus bagi siswa program Bidikmisi. Siswa yang sudah menÂÂdaÂpatÂkan biaya pendiÂdiÂkan dan biaya hidupnya diÂtanggung peÂmerÂinÂtah ini, juga akan diÂbebaskan dari biaya peÂnÂdafÂtaran masuk PTN.
Ketua Panitia Pusat SBMPTN Akhmaloka menyeÂbutÂkan, siswa Bidikmisi yang berasal dari kalangan kurang mampu memang tidak dipuÂngut biaya pendaftaran, baik SNMPTN yang sedang berÂjalan, SBMPTN, maupun jalur mandiri yang pelaksanaannya dilakukan masing-masing PTN.
“Siswa Bidikmisi tidak diÂpungut biaya pendaftaran, graÂtis. Mereka cukup mengguÂnaÂkan nomor PIN Bidikmisi yang diberikan oleh Direktorat JenÂderal Pendidikan Tinggi KemÂdikbud,†kata Akhmaloka, kemarin.
Tahun 2013 ini, jumlah peÂserta Bidikmisi yang mengikuti semu
a bentuk seleksi masuk PTN, baik SNMPTN, SBMPTN maupun jalur mandiri tidak dibatasi. Kemendiknas hanya mematok jumlah peserta yang akan diterima yaitu sebanyak 40.000 kursi.
Cara mendapatkan PIN BiÂdikÂmisi sendiri sudah ditetapkan oleh Dirjen Dikti. Siswa tidak mampu yang berasal dari keÂluarga miskin bisa menÂdafÂtarÂkan diri ke Ditjen Dikti untuk mendapatkan PIN khusus proÂgram Bidikmisi.
“Siswa kurang mampu menÂdaftar ke Dikti dan akan dicek apakah mereka dari keluarga miskin atau bukan. Setelah itu baru diberi PIN Bidikmisi,†tambahnya. [Harian Rakyat Merdeka]