Berita

intimewa

Politik

PKS Menolak Konvensi Pendidikan Nasional

JUMAT, 10 MEI 2013 | 06:26 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Partai Keadilan Sejahterah (PKS) menilai, rencana Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang akan melaksanakan konvensi bagi kelanjutan pendidikan nasional pada bulan September nanti tentang persoalan kurikulum dan UN dianggap kurang relevan.

Menurut anggota komisi X DPR RI Ahmad Zainuddin, mekanisme konvensi yang akan dilakukan oleh Kemendikbud tersebut seharusnya tidak perlu dilaksanakan jika selama ini pemerintah mau mendengar dan menerima masukan ataupun kritikan dari masyarakat tentang hal-hal yang selama ini menjadi polemik dalam dunia pendidikan kita.

Legislator PKS ini menyangsikan legitimasi konvensi itu, karena dikhawatirkan hasilnya bisa diatur sedemikian rupa sesuai dengan keinginan yang diharapkan oleh pihak tertentu, dan bukan untuk membangun mutu pendidikan nasional.


"Kalau dengan konvensi pemerintah mau menguji atau mendiskusikan pilihan kebijakan bagi pendidikan, kenapa tidak dilakukan sejak awal,” ujar Zainuddin kepada Rakyat Merdeka Online, Jumat (10/5).

Persoalan kurikulum atau pun UN misalnya, sejak awal sudah terjadi pro dan kontra di masyarakat. Apalagi saat ini kata Zainuddin, rencana diadakannya konvensi tentang pendidikan bertepatan dengan polemik kurikulum dan setelah terjadinya kisruh UN. Ia menilai pemerintah tidak responsif terhadap masalah pendidikan sejak dini.

Politisi dari dapil DKI Jakarta 1 ini menambahkan, bahwa landasan utama pendidikan itu berpegang pada UUD 1945 dan juga Undang-Undang (UU) Sisdiknas nomor 20 tahun 2003.

"Seharusnya dengan pijakan tersebut, persoalan pendidikan kita bisa selesai dan tidak menimbulkan polemik. Pemerintah tinggal melaksanakan amanat UU sebenarnya sangat mudah, namun kenapa pemerintah enggan menjalankan amanat tersebut. Lalu apa fungsi konvensi kalau pada akhirnya UU diabaikan," jelas Zainuddin.

Olehnya itu Zainuddin meminta agar pemerintah jangan jadikan rencana konvensi tersebut sebagai ajang untuk mencari dukungan kebijakan.

"Pemerintah harus serius dalam menjalankan amanah UU demi tujuan dan hasil pendidikan yang bermutu dan berkualitas bagi seluruh warga negara," tandas Zainuddin.[rsn]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya