Berita

hendardi/ist

Politik

OPM di Oxford Tidak Penting, Segerakan Dialog Jakarta-Papua

RABU, 08 MEI 2013 | 22:58 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

. Kabar Organisasi Papua Merdeka (OPM) membuka kantor di Inggris tidak perlu disikapi secara berlebihan.

Begitu disampaikan Ketua Setara Institute, Hendardi, dalam pesan elektronik yang dikirimkan ke redaksi, Rabu (8/5). Dia mengatakan, dalam perspektif hukum internasional, pembukaan kantor OPM di Oxford tidak akan berimplikasi apapun karena mereka bukanlah subyek hukum internasional yang memiliki hak dan bargaining kokoh di dunia internasional.

"Aktivitas pegiat OPM di Inggris, Belanda, dan beberapa negara lainnya, sebenarnya tidak lebih kumpulan warga Papua dan simpatisannya yang menaruh keprihatinan sama terhadap kondisi Papua. Saat ini, tidak ada kekuatan nyata di Papua yang memperjuangkan pemisahan Papua dari NKRI," kata dia


Namun demikian, kata Hendardi, langkah Kementerian Luar Negeri untuk memastikan tidak adanya intervensi dari Inggris tetap diperlukan.

Dikatakannya, langkah pemerintah sudah tepat dan harus terus dimonitor untuk memastikan aktivitas para pegiat OPM tidak semakin destruktif bagi terwujudnya dialog Jakarta-Papua.

"Isu Papua adalah isu ketidakadilan, mismanagement tata kelola pemerintahan, dan belum adanya langkah progresif pemerintah pusat mengatasi segenap permasalahan di Papua," imbuhnya.
 
Lebih lanjut Hendardi mengatakan, pembukaan kantor OPM di Oxford akan merusak upaya-upaya dialog yang selama ini digagas untuk merumuskan penyelesaian persoalan di Papua. Hal lain yang jauh lebih utama adalah pemerintah Indonesia harus menunjukkan keseriusan dalam menyikapi tuntutan sebagian besar aspirasi masyarakat Papua.

"Segera atasi persoalan ketidakadilan, penyelesaian pelanggaran HAM, dan akselerasi pembangunan di segala bidang di Papua," imbau dia. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya