Ketua Umum DPP PKB H Abdul Muhaimin Iskandar mewajibkan warga nadhliyyin dan segenap elemen bangsa untuk menonton film Sang Kyai dalam rangka memupuk semangat nasionalisme.
"Ini film yang sudah ditunggu-tunggu sejak lama, dari trailernya saja bagus sekali, wajib hukumnya nonton film ini dan saya akan mendorong, menggerakan warga nadhliyyin khususnya serta komponen bangsa untuk menonton film ini, demi Indonesia demi Mbha Hasyim," ungkap Muhaimin di sela pertemuannya dengan Produser Rapi Film, Gope Samtani yang memproduski Film Sang Kyai di kantor Kementian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Jum’at (3/3).
Menurutnya, film Sang Kyai yang mengisahkan Kyai Hasyim Asy’ary bukanlah sembarang film. Film ini merupak film hebat, proses pembuatannya pun dengan riset yang panjang.
Rencananya, Muhaimin akan mengundang Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono berserta ibu Ani untuk menyaksikan pemutaran perdana Film Sang Kyai yang rencananya digelar 20 Mei 2014 mendatang. "Insya allah Pak SBY mau menyaksikan bersama, tinggal menunggu waktu yang tepat saja,†ungkap Muhaimin.
Sementara itu, pihak Rapi Fim sendiri, Gope Samtani selaku produser mengaku sangat puas dengan hasil film kolosal yang baru kali pertama dibuatnya “Ini baru kali pertama Rapi Film membuat film kolosal, memang sangat-sangat over budget, melibatkan lebih dari 3000 orang fuguran, namun , saya sangat puas dengan hasilnya, ada kebanggan tersendiri,†ungkap Gope yang didampingi salah satu artis senior yang ikut bermain di film Sang Kyain dan KH Sholahudin Wahid. Garapan film Sang Kyai menurutnya adalah sebuah tantangan yang luar biasa, apalagi film ini mengkonstuksi tokoh sejarah, pendiri NU, pahlawan NKRI, Kiai Hasyim Asy a’ry. "Saya khawatir tokoh yang kami perankan tidak sesuai, namun setelah diputar di PBNU trailernya, semua tepok tangan, hati saya lega, PBNU sendiri puas, tokoh kami betul-betul sempurna difilmkan," katanya mengisahkan.
Artis Cristine Hakim yang memerankan Nyai Kapu dalam Film Sang Kyai dalam pertemuan itupun tak lepas mengungkapkan kebanggaannya ikut terlibat dalam pembuatan film tersebut. Baginya KH Hasyim Asy’Ary layak disematkan lebih dari hanya seorang pahlawan nasional.
"Lebih dari itu, seandainya beliau menghendaki Indonesia menjadi agama tentu bisa, tapi disitulah, subhanallah KH Hasyim tidak demikian, perjuangannya tidak sempit, beliau faham Indonesia adalah miniaturnya dunia, dengan keragaman budaya," katanya.
Mbah Hasyim diyakininya pun wajib menjadi panutan bagi para kyai-kyai apalagi ditengah kerinduan akan ulama yang santun. "Ada kerinduan akan figure yang santun ditengah masyarakat. Betapa Mbah Hasyim memang harus jadi cermin untuk para kyai masa kini," katanya.
[dem]