Berita

ist

Politik

Menggerebek Markas PMII, Polres Situbondo Over Acting!

KAMIS, 02 MEI 2013 | 17:34 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Penggerebekan Sekretariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Situbondo untuk menggagalkan para mahasiswa yang hendak menyampaikan aspirasi kepada Presiden Yudhoyono adalah tindakan melawan hukum dan demokrasi. Oleh karena itu, harus disikapi secara serius karena akan menjadi preseden buruk.
 
"Memerintahkan penggerebekan Sekretariat PMII dan memaksa para mahasiswa untuk pulang dan membatalkan niat menyampaikan aspirasi kepada Susilo Bambang Yudhoyono, Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stephan sudah over acting, sangat berlebihan," kata aktivis pro demokrasi Adhie M Massardi yang dikonfirmasi sesaat lalu, Kamis (2/5).
 
Dia mengatakan, kepemimpinan Presiden Yudhoyono sudah menimbulkan banyak masalah dan meresahkan masyarakat. Mulai dari penyelenggarakaan ujian nasional (UN), penegakan hukum, korupsi yang makin menjadi-jadi, termasuk makin buntunya kasus skandal rekayasa bailout Bank Century, juga rencana menaikkan harga BBM dengan alasan yang bohong.
 

 
"Sebagai salah satu kekuatan moral, sebagai organisasi mahasiswa yang berada di bawah bendera Nahdlatul Ulama, PMII punya kewajiban moral untuk menyampaikan kegelisahan rakyat itu langsung kepada Presiden Yudhoyono, penanggungjawab tertinggi pemerintahan," kata Sekjen Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia ini.
 
Adhie menambahkan, sebagai "bhayangkara demokrasi" polisi seharusnya memfasilitasi anggota masyarakat dalam menyampaikan aspirasinya. Bukan malah memberangus aspirasi dengan menggerebek dan mengancam para mahasiswa.

"Itu melanggar hukum. Kapolresnya bisa dipidana karena menghalang-halangi hak warga negara yang dijamin Konstitusi!" tegasnya.
 
"Menjilat presiden untuk naik pangkat boleh. Tapi caranya bukan dengan mengorbankan dan memberangus hak warga negara. Makanya, sebelum mendapat reaksi balik dari kalangan mahasiswa Nahdliyin, sebaiknya Kapolda Jatim segera menindak Kapolres Situbondo," demikian Adhie. [dem]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya