Berita

ilustrasi/ist

On The Spot

Ujian Gelombang Pertama Digelar, Satu Meja Kosong

Menengok Test Lelang Jabatan Lurah & Camat
SENIN, 29 APRIL 2013 | 09:05 WIB

Puluhan orang terlihat serius menatap layar monitor komputer masing-masing. Jam  di ruangan menunjukkan pukul 9 pagi. Suasana di dalam laboratorium yang terletak di lantai dua gedung SMA Negeri 70 itu tampak tenang.

Mereka adalah peserta ujian kompetensi lurah gelombang pertama yang digelar di sekolah di kawasan Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan itu, Sabtu lalu. Gelombang pertama mulai pukul 8 pagi. Gelombang berikut­nya pukul 10.30.

Di depan ruang laboratorium ditaruh dua meja yang dira­pat­kan. Di sinilah tempat pe­n­daf­taran peserta ujian kompetensi yang berlangsung online ini. Tiga orang panitia ujian menunggu meja ini. Setelah mengisi daftar hadir, peserta akan mendapat kar­tu identitas yang harus di­gan­tung­kan di leher.

Laboratorium yang dipakai un­tuk tempat ujian berukuran sek­i­tar 10x5 meter persegi. Meja-meja di ruangan ini disusun tiga baris. Di setiap baris terdapat 10 komputer. Saat ujian gelombang pertama, satu meja terlihat kosong.

Ujian gelombang belum sele­sai, peserta ujian gelombang ter­lihat sudah berada di SMA 70.  Ma­lawu, Kepala Seksi Pemerin­ta­han di Kantor Kecamatan Pen­ja­ringan, Jakarta Utara ter­masuk peserta ujian gelombang kedua.

Khawatir terlambat, pria de­ngan postur tinggi tegap itu be­rangkat dari rumahnya pagi-pagi. Dia tiba di lokasi ujian sekitar pu­kul 9.  “Saya nggak mau gugur sebelum bertempur,” alasannya.

Rupanya warga Tanjung Priok, Jakarta Utara itu tak sendiri. Belasan peserta ujian gelombang kedua juga sudah tiba di SMA 70. Malawu pun terlihat ngobrol de­ngan sesama peserta ujian.

Malawu mengaku tidak ke­sulitan mendaftar lelang jabatan lurah hingga mengikuti ujian secara online. Penuh semangat, dia optimistis lolos seleksi ini dan terpilih jadi lurah.

Waktu menunjukkan pukul 10.20, Malawu beserta belasan peserta lain mulai berdiri. Mereka pun melangkahkan kaki menaiki tangga ke tempat ujian di lantai dua. Sepuluh menit kemudian, be­lasan orang mulai turun dari tang­ga. Mereka adalah peserta ujian ge­lombang pertama. Be­berapa pe­serta terlihat berwajah cerah, se­olah terlepas dari beban. Ber­ge­rombol, mereka menuruni tangga.

Heru Supriyono, peserta ujian gelombang pertama mengaku tidak kesulitan mengikuti ujian ini. Wakil Lurah Kramat Jati, Ja­karta Timur itu menjawab 60 pertanyaan yang muncul di layar komputer. “Saya coba ikuti semua prosedur yang ada,” kata Heru.

Pengakuan sama meluncur dari mulut Fini Amrani. Staf di Badan Perencanaan Daerah DKI Jakarta itu bersyukur telah selesai men­jalani tes online ini. Menurut dia, dengan adanya lelang jabatan, persaingan memperebutkan kursi lurah menjadi jdi terbuka. “Jadi lebih fair,” katanya.

Jumlah peserta yang terdaftar mengikuti ujian gelombang per­tama ini berjumlah 58 orang. Me­reka dipecah ke dalam dua ruang ujian. Ruang pertama 30 peser­tanya. Sisanya di ruang kedua.

Hari Minggu kemarin, di se­ko­lah ini juga digelar ujian kom­petensi untuk posisi camat. Ujian hanya berlangsung satu ge­lombang. Dimulai pukul 8 pagi.

Jumlah peserta ujian kom­pe­tensi posisi camat terdaftar 24 orang. Namun tiga peserta tidak hadir tanpa keterangan yang jelas. Se­orang peserta tidak boleh me­ngi­kuti ujian karena terlambat hadir.

Tidak hanya SMAN 70, ujian kompetensi jabatan camat juga digelar di SMK Negeri 1, SMA Negeri 1, SMKN 14, SMKN 16, SMAN 35, SMPN 1, SMAN 3.  Jumlah peserta ujian ini sebanyak 775 orang.

Judan Royter, Camat Kelapa Gading, Jakarta Utara, mengikuti ujian di SMPN 1 Cikini, Jakarta Pusat. Ia baru kali ini mengikuti tes secara online. Ia mengaku ki­kuk. “Ya, makanya tadi itu ada latihan soal dulu dari pengawas. Maklum, usia saya sudah hampir 50 tahun, jadi agak gaptek (gagap teknologi),” ujarnya.

Tiga puluh menit sebelum di­mulai, panitia menggelar simulasi cara mengisi soal-soal ujian on­line ini. Peserta diajarkan meng­a­rahkan kursor ke jawaban pili­han ganda dan mengklik mouse di jawaban yang dianggap benar. Setelah dianggap paham cara mengisi soal, tepat pukul 8 de­la­pan ujian dimulai.

Walaupun agak kesulitan meng­gunakan komputer, Judan mengaku tidak
kesulitan sulit men­jawab pertanyaan-pertanya­an yang ada di layar. Sebab, ma­teri seputar tugas sehari-hari se­bagai camat. Enam puluh per­tanyaan harus dijawab dalam waktu 90 menit.

“Yang diuji itu sesuai bidang tugas kita, jadi saya nggak perlu khawatir bagaimana hasilnya nanti. Sama kayak ujian sekolah lah,” kata Judan yang telah men­jabat Camat Kelapa Gading se­lama 5 tahun itu.

Judan optimistis dirinya bakal lolos seleksi tes online ini dan ikut tes berikutnya. “Saya ini su­dah jadi wakil camat 4 tahun dan saat ini camat 5 tahun. Saya santai saja,” kata dia.

Ujian yang digelar di SMPN 1 Ci­kini ini kebanyak diikuti pe­ga­wai negeri sipil (PNS) dari se­juml­ah instansi di Pemprov DKI yang berminat jadi camat.

80 Peserta Tak Hadir, Bisa Ikut Ujian Susulan

Sebanyak 80 peserta tidak ikut mengikuti ujian kom­pe­tensi jabatan lurah dan camat yang digelar 27-28 April. Me­reka masih diberi kesempatan untuk mengikuti ujian susulan.

Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta mendata jumlah peserta ujian kom­pe­tensi lurah dan camat sebanyak 1.118 orang. Peserta ujian un­tuk posisi lurah sebanyak 790 orang. Sedangkan peserta ujian camat 328 orang.

Ujian untuk posisi lurah digelar Sabtu lalu. Lima puluh orang peserta tidak hadir. Se­dangkan ujian untuk posisi ca­mat digelar kemarin. Sebanyak 30 peserta tidak hadir.

Kepala BKD DKI I Made Karmayoga menyebutkan, em­pat lurah definitif tidak me­ngikuti ujian yang digelar Sabtu lalu. Yakni Lurah Warakas, Lu­rah Selong, Lurah Kota Bambu Selatan dan Lurah Tegal Alur.

Lurah Warakas, kata dia, tak ikut ujian karena mengun­dur­kan diri. “Otomatis jabatannya hilang, tapi setelah ada pejabat baru. Karena memang pejabat definitif jadi perhatian kita,” katanya. Sementara tiga lurah lainnya sudah meninggal dunia.

Ujian posisi lurah yang di­gelar di SMA Negeri 70 Bu­lu­ngan, Jakarta Selatan, Sabtu lalu, sebanyak 16 peserta tidak hadir.  Ujian digelar dua sesi. Sesi pertama digelar pagi de­ngan jumlah peserta 58 orang. Sesi kedua siang hari. Jumlah pesertanya sama.

Sugeng Irianto, Koordinator Ujian mengatakan, sesi pertama hanya diikuti 53 peserta. Lima orang tidak hadir. Jumlah pe­serta sesi kedua lebih sedikit lagi. Hanya 47 orang. Sebelas peserta tidak hadir.

Jumlah peserta yang tidak ikut ujian kompetensi lurah ini diketahui dari absensi. Sebe­lum masuk ke ruang ujian, pe­serta diminta mengisi daftar hadir. Ada dua kolom di daftar hadir itu.

Di sebelah kiri nama peserta. Tanda tangan atau paraf peserta di sebelah kanan.  Kolom paraf yang tetap kosong menun­juk­kan peserta tidak hadir.

Peserta yang tidak hadir saat ujian masih diberi kesempatan untuk ikut ujian susulan. “Yang tidak hadir kita akan lihat, pa­nitia rapat mencari alasan ke­ti­dakhadiran mereka. Ada juga yang beralasan karena ada sanak saudara yang meninggal se­hingga datang terlambat. Aturannya fleksibel saja, karena ada faktor sosial dan kema­nu­siaan,” tandas Made.

“Yang alasannya bisa diteri­ma boleh menyusul (ujiannya), tapi membuat berita acara dulu, menyatakan bahwa halangan dan ada bukti yang dibawa,” tandas Made.  Jika tidak hadir karena sakit, peserta harus menunjukkan surat keterangan dari dokter. “Itu jadi per­timbangan,” katanya.

Setelah mengisi berita acara ketidakhadiran yang disertai alasannya, peserta menunggu keputusan dari panitia seleksi. Jika alasannya diterima, peserta bisa ikut ujian susulan. Ren­cananya ujian digelar sebelum 5 Mei. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Jokowi Harus Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Keluarga

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58

UPDATE

Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Masih 41,7 Persen, Ini PR Buat Kemenperin

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:01

Gibran Puji Makan Bergizi Gratis di Jakarta Paling Mewah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:56

Netanyahu: Israel Sukses Bunuh Dua Calon Penerus Hizbullah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:50

Gibran Ngaku Ikut Nyusun Kabinet: Hampir 100 Persen Rampung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:47

Jokowi Dipastikan Hadiri Acara Pisah Sambut di Istana

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:39

Mampu Merawat Kerukunan, Warga Kota Bekasi Puas dengan Kerja Tri Adhianto

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Turki Kenakan Tarif Tambahan 40 Persen untuk Kendaraan Tiongkok, Beijing Ngadu ke WTO

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Dasco Kasih Bocoran Maman Abdurrahman Calon Menteri UMKM

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:31

Maroko Dianugerahi World Book Capital UNESCO 2026

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:27

Heru Budi Bareng Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:20

Selengkapnya