Aneh tapi nyata, sebuah lokomotif seri CC 20328 kemarin pagi, meluncur tanpa masinis sejauh 17 kilometer, mulai dari Kota Semarang, hingga Kendal, Jawa Tengah. Karena itu, penyebab lokomotif berjalan sendiri harus diinvestigasi.
"Ini tentu harus diinvestigasi oleh pihak teknisi internal maupun dari Ditjen KA guna mencari tahu faktor penyebabnya dan saya sangat yakin pasti akan diketahui apa masalahnya," jelas anggota Komisi V DPR Saleh Husin (Senin, 29/4).
Menurut Sekretaris Fraksi Hanura ini, bila ditemukan ada kelalaian dari unsur teknisi, jangan ragu untuk diberi punishment sesuai aturan yang berlaku.
"Untuk itu pengawasan dan pemeriksaan berkala harus ditingkatkan agar hal seperti ini jangan terulang kembali. Dapat dibayangkan kejadian seperti, kalau terjadi tabrakan dengan kereta lain karena yang satu tidak berawak sehingga tidak terkontrol," kata Saleh mengingatkan.
Seperti diberitakan
Harian Kompas, lokomotif itu bergerak sekitar 15 menit dari depo lokomotif di Poncol, Semarang, melewati Stasiun Mangkang dan Stasiun Kaliwungu.
Lokotif tersebut baru berhenti setelah keluar dari jalur saat di tikungan tajam. Sebelum berhenti, lokomotif itu menabrak kandang kambing yang kosong milik warga Desa Nolokerto, Kendal, dan terperosok sekitar 15 meter dari rel. Beruntung tidak ada korban.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional IV Semarang, Surono, menjelaskan, lokomotif tersebut dipersiapkan untuk menarik kereta Argo Sindoro yang akan berangkat pukul 05.30 WIB. Sebelum pukul 04.05 WIB, petugas memanaskan mesin lokomotif di depo lokomotif Poncol.
Ketika petugas tengah mengecek bagian luar, tiba-tiba lokomotif bergerak. Lokomotif meluncur dan tidak bisa dikejar karena jalur rel yang menurun dari arah stasion Poncol ke arah Barat. "Kami sedang mendalami penyebab meluncurnya lokomotif ini," kata Surono.
[zul]