Berita

Gua Jepang Bukit Dago Pakar Sudah Lama "Diincar" Kantor Andi Arief

SENIN, 22 APRIL 2013 | 11:08 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Mungkin Anda termasuk yang bertanya-tanya dalam hati, mengapa kini kantor Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana (SKP BSB) membicarakan soal gua Jepang di Dago Pakar, Bandung, Jawa Barat? Apakah mengalihkan perhatian dari bangunan sangat tua yang tertimbun di bawah Gunung Padang karena dukungan yang masih terbilang minim dari berbagai lembaga?

SKP BSB Andi Arief dalam keterangan yang diterima redaksi pagi ini (Senin, 22/4) menegaskan bahwa penelitian gua Jepang di Dako Pakar memang masuk dalam salah satu fokus penelitian yang dilakukan pihaknya untuk membaca rekaman bencana alam yang memperlihatkan pola berulang sejak masa silam.

Dalam sebuah sarasehan yang dilakukan beberapa waktu lalu, Tim Katastropik Purba yang terdiri dari DR Danny Hilman, DR Andang Bachtiar, DR Didiet Ontowirjo, DR Wahyu Triyoso, DR Hamzah Latief, DR Irwan Meilano, Ir Juniardi dan Ir Wisnu Ariastika bersama Kantor SKP BSB telah disebutkan bahwa selain melakukan uji coring di Gunung Padang, mereka juga melakukan kalibrasi geolistrik di atas gua Jepang di Dago Pakar.


Asisten SKP BSB Wisnu Agung Prasetya dalam keterangannya mengatakan bahwa selama ini Belanda dan juga Jepang selalu menyebutkan bahwa gua-gua yang mereka bangun di Dago Pakar juga di tempat-tempat lain yang tersebar di Nusantara adalah lorong untuk pertahanan dan perlindungan, selain juga sebagai gudang logistik dan stasiun pembangkit listrik tenaga air.

Banyak informasi yang mengatakan bahwa Jepang membangun gua pada 1941 dan Jepang membangunnya setahun kemudian di kawasan yang sama. Informasi lain mengatakan, gua-gua itu digali Belanda pada 1918.

Menurut EkaHindra, seorang periset independen tentang Jugun Ianfu, gua Jepang dibangun antara 1942 hingga 1945. Lokasi di Perbukitan Dago Pakar dinilai pas karena merupakan dataran paling tinggi di kota Bandung.

Gua Jepang di tengah hutan ini diresmikan sebagai Taman Wisata pada 23 Agustus 1965 oleh Gubernur Jawa Barat Brigjen (Purn.) Mashudi. Lalu namnay diganti Presiden Soeharto menjadi Taman Hutan Ir.H.Djuanda pada 14 Januari 1985. Taman hutan ini dibuka untuk umum sebagai lokasi wisata.

Lokasi Gua Jepang dapat ditempuh dengan berjalan kaki, letaknya  sekitar 300 meter dari pintu gerbang utama. Gua Belanda dibangun pada tahun 1918, tentu jauh lebih tua dibandingkan dengan Gua Jepang. Uniknya di dalam gua Belanda terdapat rel kereta. 

"Bukan kereta api komersial, melainkan kereta barang yang kecil. Mungkin kalau dibayangkan mirip yang digunakan di area pertambangan. Sejauh yang kita pahami selama ini, gua ini dulunya hanya digunakan sebagai markas militer, gudang senjata, serta tempat pembangkit listrik tenaga air," demikian Wisnu. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya