Berita

RENUNGAN JUMAT

Bom Boston, SBY dan Obama

JUMAT, 19 APRIL 2013 | 11:51 WIB | OLEH: DR. SYAHGANDA NAINGGOLAN

DUNIA terguncang dan pilu ketika dua  bom meledak Senin sore lalu (atau Selasa dinihari WIB) di Boston, Amerika Serikat. Tiga tewas dan 170 orang terluka.  Kita pun bersedih.

SBY, hanya dua jam berselang, men-tweet Obama, mengucapkan belasungkawa.  SBY mungkin satu-satunya presiden yang menggunakan tweeter dalam menyampaikan ucapan itu. Lazimnya,  disampaikan di atas podium.

Ada tiga hal patut kita renungkan: (1) Apakah simpati kita bersifat universal? (2) Apakah stigma teroris pada Islam akan meningkat? (3) Bagaimana Obama dan SBY menyikapi teroris?

Prof Juan Cole dari Michigan University di blognya menulis, dapatkah simpati kita pada korban di Boston diperluas  ke korban di Iraq dan Syria? Bukankan sehari-hari rakyat mati disana jadi korban bom?

Tentu ini menggugah, kita seolah-olah mengkhususkan diri, perhatian dan rasa simpati jika kejadian di AS. Namun, jarang tersentuh dengan kematian-kematian yang tiap  hari di berbagai penjuru dunia. Ekseptionalis sudah merusak pikiran dan jiwa kita. Bahkan mungkin, kita sedikitpun tidak terkejut lagi jika terjadi bom di Poso.

Stigma teroris pada Islam dan Arab masih saja melekat kuat. Di Boston  polisi langsung mencurigai pria Arab yang menjadi korban ledakan. Meski akhirnya juag curiga pada yang lain setelah ada petunjuk baru.

Kontributor Fox News Erick Rush, dalam akun Twitternya secara sarkastik mengatakan muslim adalah setan: "Yes, they're evil. Let's kill them all." 

Pamela Gellner dari Tea Party Nation langsung mengkambinghitamkan jihad Islam.

Di sinipun biasa, pemerintah menuduh Islam sebagai sumber teroris,  misalnya menuduh pengajian SMA (rohis).

Pada doa bersama kemarin, Obama yang lebih tenang, tidak mengatakan ini "perang salib", tak seperti Bush.

Ia  berjanji  menangkap dan adili teroris tersebut. Ini perlu diapresiasi karena ia menempuh jalur hukum. Obama juga mendorong rakyatnya  bangkit dan menghadapi realitas.

SBY perlu meniru Obama, soal "tangkap dan adili", bukan langsung ditembak mati oleh Densus 88. Juga  SBY perlu melibatkan simpati rakyat dalam memberantas teroris, bukan terjebak  pada pengkambinghitaman. [***]

Penulis adalah aktivis, Direktur Eksekutif Sabang-Merauke Circle dan kandidat doktor Universitas Indonesia (UI).

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

KSST Yakin KPK Tindaklanjuti Laporan Dugaan Korupsi Libatkan Jampidsus

Jumat, 24 Januari 2025 | 13:47

UPDATE

HUT Ke-17 Partai Gerindra, Hergun: Momentum Refleksi dan Meneguhkan Semangat Berjuang Tiada Akhir

Senin, 03 Februari 2025 | 11:35

Rupiah hingga Mata Uang Asing Kompak ke Zona Merah, Trump Effect?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:16

Kuba Kecam Langkah AS Perketat Blokade Ekonomi

Senin, 03 Februari 2025 | 11:07

Patwal Pejabat Bikin Gerah, Publik Desak Regulasi Diubah

Senin, 03 Februari 2025 | 10:58

Kebijakan Bahlil Larang Pengecer Jual Gas Melon Susahkan Konsumen dan Matikan UKM

Senin, 03 Februari 2025 | 10:44

Tentang Virus HMPV, Apa yang Disembunyikan Tiongkok dari WHO

Senin, 03 Februari 2025 | 10:42

Putus Rantai Penyebaran PMK, Seluruh Pasar Hewan di Rembang Ditutup Sementara

Senin, 03 Februari 2025 | 10:33

Harga Emas Antam Merosot, Satu Gram Jadi Segini

Senin, 03 Februari 2025 | 09:58

Santorini Yunani Diguncang 200 Gempa, Penduduk Diminta Jauhi Perairan

Senin, 03 Februari 2025 | 09:41

Kapolrestabes Semarang Bakal Proses Hukum Seorang Warga dan Dua Anggota Bila Terbukti Memeras

Senin, 03 Februari 2025 | 09:39

Selengkapnya