Berita

Reuters: Pilot Lion Air Sempat Mau Membatalkan Pendaratan

SENIN, 15 APRIL 2013 | 21:28 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Pilot yang menerbangkan pesawat Lion Air jurusan Bandung-Denpasar yang tergelincir masuk ke laut hari Sabtu kemarin (13/4), sempat berusaha membatalkan pendaratan. Namun, saat hendak melakukan manuver yang tergolong biasa itu, pesawat malah terasa seakan tertarik ke bawah.

Reuters mendapatkan informasi dari sebuah sumber yang tidak disebutkan. Informasi itu diturunkan Reuters sekitar tiga jam lalu.

Kapten Mahlup Gozali disebutkan memiliki pengalaman 15 ribu jam terbang dan mengantongi sertifikat instruktur terbang.


Informasi yang diperoleh Reuters mengatakan bahwa menurut sang pilot pada ketinggian antara 400 hingga 200 kaki pesawat terbang menembus hujan deras yang membuat pandangan kabur.

Karena tidak mampu melihat runaway, menurut sumber Reuters itu, sang kapten memutuskan untuk membatalkan pendaratan dan membuat manuver go around yang terbilang sebagai manuver biasa bagi semua pilot terlatih. Tetapi, pesawat tidak dapat naik. Sang pilot merasa seolah-olah pesawatnya tertarik ke bawah.

"Saat itu ada hujan deras dari timur ke barat. Sangat deras," ujar sumber yang dikutip Reuters sambil mewanti-wanti agar namanya tidak disebutkan karena tidak memiliki otoritas untuk menyampaikan hal ini.

Reuters juga menyebutkan bahwa penjelasan dari sumber yang mereka peroleh ini bertentangan dengan penjelasan dari Kepala Stasiun Cuaca Bandara Ngurah Rai, Erasmus Kayadu. Menurutnya, tidak ada hujan ketika kecelakaan terjadi. Sementara jarak pandang sekitar 10 kilometer.

Data dari stasiun cuaca bandara menyebutkan angin bertiup sekitar 11 kilometer per jam dengan awan tebal yang tergantung rendah.

Ketika Lion Air hendak mendarat sebuah pesawat Garuda mengikuti di belakangnya menanti giliran untuk landing, dan sebuah pesawat lainnya sedang menanti giliran untuk take off setelah pendaratan Lion Air. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Sisingamangaraja XII dan Cut Nya Dien Menangis Akibat Kerakusan dan Korupsi

Senin, 29 Desember 2025 | 00:13

Firman Tendry: Bongkar Rahasia OTT KPK di Pemkab Bekasi!

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:40

Aklamasi, Nasarudin Nakhoda Baru KAUMY

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:23

Bayang-bayang Resesi Global Menghantui Tahun 2026

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:05

Ridwan Kamil dan Gibran, Dua Orang Bermasalah yang Didukung Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 23:00

Prabowo Harus jadi Antitesa Jokowi jika Mau Dipercaya Rakyat

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:44

Nasarudin Terpilih Aklamasi sebagai Ketum KAUMY Periode 2025-2029

Minggu, 28 Desember 2025 | 22:15

Pemberantasan Korupsi Cuma Simbolik Berbasis Politik Kekuasaan

Minggu, 28 Desember 2025 | 21:40

Proyeksi 2026: Rupiah Tertekan, Konsumsi Masyarakat Melemah

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:45

Pertumbuhan Kredit Bank Mandiri Akhir Tahun Menguat, DPK Meningkat

Minggu, 28 Desember 2025 | 20:28

Selengkapnya