.Hari ini, siswa tingkat, SMA, SMK dan Madrasah Aliyah (MA) di seluruh Indonesia menjalani ujian nasional (UN). Berbagai persiapan sudah dilakukan untuk menghadapi ujian akhir ini.
Spanduk besar bertuliskan “Ya Allah Rabbku/Tuhan YME, BeÂrilah ridho, karunia dan ijin Mu untuk keberhasilan dan kesukÂseÂsan siswa kelas XII dalam UN dan seleksi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Ternama†dipaÂsang di depan lapangan olah raga. Logo DKI Jakarta dan SMA Negeri 34 Jakarta mengapit tulisan itu.
SMA Negeri 34 yang terletak di Jalan Margasatwa, Cilandak, JaÂkarta Selatan tampak lengang pagi itu. Semua siswa sudah maÂsuk ke dalam kelas. Suasana seÂkoÂlah berlantai tiga itu sunyi. Tak terdengar suara riuh siswa.
Di dalam kelas, siswa-siswi yang mengenakan seragam batik tampak serius mengerjaÂkan soal-soal di lembaran kerÂtas. Mereka meÂngisi jawaban deÂngan pensil. Di depan kelas, guru mengawasi para siswa yang mengerjakan soal.
Para siswa kelas XII sekolah ini sedang mengikuti
try out (uji coba). KeÂgiatan ini digelar untuk memÂperÂsiapkan siswa menghadapi ujian nasional. Di fasilitasi salah satu bank, sebanyak 43 ribu siswa di ibu kota serempat mengikuti
try out.
Kepala SMA Negeri 34 Ahmad Yani mengatakan untuk memÂperÂsiapkan siswa menghadapi ujian nasional pihaknya sudah mÂeÂlaÂkuÂkan berbagai langkah. Seperti 12 kali pendalaman materi ujian, enam kali
try out, dan meÂmÂperÂkuat motivasi siswa.
Para siswa, lanjut Yani, juga diajak menggelar doa bersama untuk memohon kepada Allah agar diberi kemuÂdahan dalam menghadapi ujian nasional.
Di Jakarta, jumlah peserta ujian nasional tingkat SMA/SMK/MA sebanyak 108.421 ribu siswa. MeÂreka berasal dari 1.079 sekoÂlah. Terdiri dari 52.264 siswa SMA, 51.371 siswa SMA, dan 4.786 siswa Madrasah Aliyah.
Menjelang ujian nasional 2013, sejumlah persiapan dilakukan siswa, sekolah, orangtua murid maupun dinas pendidikan setemÂpat. Mulai dari yang berhubungan dengan mata pelajaran seperti penÂdalaman materi agar siswa bisa menjawab soal, teknis meÂngisi jawaban hingga hal-hal yang tak berhubungan dengan mata pelajaran.
Misalnya menggelar zikir dan istighotsah. Seperti dilakukan siswa Menengah Umum IndraÂmayu, Jawa Barat. Mereka mengÂgelar istighosah atau doa bersama di masjid sekolah agar lulus UN 2013 dengan nilai tinggi.
Ritual serupa juga dilakukan ribuan siswa di Kota Serang, Banten. Mereka dikumpulkan di alun-alun kota untuk melakukan doa dan dzikir bersama. Doa dan dzikir bersama dihadiri Walikota Serang Tubagus Haerul Jaman, tokoh masyarakat Kota Serang serta unsur Dinas Pendidikan Kota Serang.
Panitia pelaksana zikir bersama Deni Arif Hidayat mengatakan, tuÂjuan kegiatan itu untuk menÂdoakan siswa agar semuanya lulus ujian nasional.
Di Temanggung, Jawa TeÂmangÂgung, dinas pendidikan seÂtempat juga menggelar doa berÂsama menjelang ujian nasional 2013. Kegiatan ini untuk memoÂtivasi siswa agar tak takut mengÂhadapi ujian itu. Sebanyak 2.100 siswa kelas XII dilibatkan dalam doa besar.
Sayangnya, kegiatan ini dihenÂtikan lebih cepat. Sebab, sejumÂlah siswa menjerit histeris saat meÂngikuti doa bersama yang di geÂdung pemuda. Sebanyak 56 siswa jatuh pingsan.
Petugas medis pun berusaha meÂngeluarkan para siswa yang pingÂsan dari dalam gedung. SisÂwa yang rata-rata perempuan diÂbaringkan di lantai teras gedung. Bahkan, seorang siswa perlu diÂlarikan ke rumah sakit dengan ambulans karena kejang-kejang.
Beberapa tahun terakhir, seÂjumlah sekolah punya tradisi meÂngundang motivator menjelang ujian nasional. Motivator diminta membantu mengangkat mental siswa yang akan menghadapi ujian. Ada juga sekolah yang menÂdatangkan psikolog. TujuanÂnya sama: mempersiapkan menÂtal siswa.
Sebuah sekolah di Kudus, Jawa Tengah punya cara unik untuk memÂpersiapkan mental siswa menghadapi ujian nasional. SeÂkolah itu mengajak siswa-siswa kelas XII berziarah ke makam Sunan Kudus, salah satu tokoh penyebar Islam di tanah Jawa ini.
Juru bicara Yayasan Masjid MeÂnara dan Makam Sunan KuÂdus, Deny Nur Hakim meÂngungÂkapkan, menjelang ujian nasional banyak siswa yang berziarah ke sini. “Biasanya, mereka berziarah secara rombongan bersama teÂman satu sekolah,†ujarnya.
Selain belajar tekun, ada seÂjumÂlah siswa yang meminta banÂtuan dari paranormal agar bisa lulus ujian nasional. LN, siswi seÂkolah kejuruan negeri di SÂuÂraÂbaya, Jawa Timur merasa kurang percaya diri menghadapi ujian akhir ini. Didampingi ibunya, LN mendatangi paranormal.
Air minum kemasan yang dibaÂwa LN lalu diberi doa-doa oleh paranormal. Air yang sudah diÂmantrai itu bisa diminum maupun dipakai mandi sebelum mengiÂkuti ujian nasional.
Dua pensil yang akan dipakai untuk ujian nasional juga diberi mantra-mantra. Tak hanya itu, sang paranormal juga mencoba membangkitkan indera keenam LN dengan tenaga supranatural. Tujuannya agar mudah menÂgerÂjakan soal-soal.
Setelah mendatangi paranorÂmal, LN menjadi lebih percaya. “Saya yakin bisa lulus ujian naÂsional,†katanya.
Seorang siswi SMA asal KlaÂten, Jawa Tengah justru bernasib sial. Hendak meminta bantuan agar bisa lulus ujian nasional, siswi itu malah dicabuli paraÂnorÂmal bernama Anggoro.
Anggoro mengajak siswi itu ke hotel dengan dalih akan memÂberikan ajian agar bisa lulus ujian nasional. Di hotel itu, paÂranormal itu mencabuli korban.
Sampai di rumah, korban meÂngadukan hal ini ke keluarga. Pihak keluarga yang tak terima dengan perlakukan ini melapor ke polisi. Anggoro pun dicokok anggota Poltabes Solo.
Ada siswa yang menganggap ujian nasional sebagai momok. Sebab, keberhasilan belajar tiga tahun di sekolah akan ditentukan dari hasil ujian ini: lulus atau tiÂdak lulus. Rasa malu akan meÂlingkupi siswa jika tak lulus.
Diduga tertekan menghadapi ujian nasional, seorang siswa bernama Denny Supendi gantung diri di Penjaringan, Jakarta Utara. Selama ini, siswa SMK di BreÂbes, Jawa Tengah itu tinggal berÂsama ayahnya. Sementara ibunya tinggal di Jakarta.
Menikmati masa tenang jelang ujian nasional, Denny pun datang ke Jakarta. Supengah, ibu Denny mengatakan anaknya datang untuk berlibur. Ia tak menyangka jika anaknya nekat mengakhiri hidup dengan gantung diri. Toro, paman korban mengungkapkan selama ini Denny dikenal periang dan mudah bergaul.
Soal Ujian Baru Bisa Diambil Setelah SubuhMulai hari ini, siswa SMA, SMK dan Madrasah Aliyah menÂjalani ujian nasional. Ujian untuk SMA dan Madrasah AliÂyah berlangsung sampai Kamis mendatang. Sedangkan untuk SMK hanya sampai Rabu.
Mata pelajaran yang diujikan siswa SMA Program IPA yakni Bahasa Indonesia, Fisika, BaÂhasa Inggris, Matematika, KiÂmia dan Biologi. Untuk ProÂgram IPS yakni Bahasa IndoÂnesia, Ekonomi, Bahasa IngÂgris, Matematika, Sosiologi dan Geografi. Siswa program BahaÂsa menjalani ujian Bahasa InÂdonesia, Bahasa Asing, Bahasa Inggris, Matematika, AntroÂpoÂlogi dan Sastra Indonesia.
Untuk siswa MA, mata pelaÂjaran yang diuji yakni Bahasa Indonesia, Tafsir, Bahasa IngÂgris, Matematika, Fikih dan HaÂdis. Untuk siswa SMK hanya mengikuti ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa IngÂgris dan Matematika.
Hingga kemarin, sejumlah sekolah sudah siap menggelar ujian nasional. Ruang kelas yang dipakai untuk ujian sudah diberi nomor. Nomor ujian dan foto siswa sudah dipasang di depan kelas. Pihak sekolah baru akan mengambil soal ujian ke rayon masing-masing pada puÂkul 05.30. Soal yang bisa diÂambil hanya mata pelajaran yang diujikan pada hari itu.
Sehari menjelang ujian naÂsioÂnal, Menteri Pendidikan dan KeÂbudayaan M Nuh berÂkunÂjung ke SMA Negeri 35 Jakarta. Di sekoÂlah yang terletak di BenÂdungan Hilir, Jakarta Pusat itu, M Nuh meÂngecek persiapan ujian nasional.
“Ini bagian dari kesiapan dan kewaspadaan kita. Jangan samÂpai nanti kalau terjadi apa-apa malah bingung,†kata MenÂdikÂbud. Sekolah ini berada di baÂwah Rayon 02 Jakarta Pusat. RaÂyon ini meliputi Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Tanah Abang dan Menteng.
Dari SMA 35, Mendikbud meÂnuju ke SMK Negeri 6 di KeÂbayoran Baru, Jakarta SelaÂtan. Di sini menteri mengecek tempat penyimpanan soal seteÂlah diambil dari rayon. Badrun, Kepala SMK 6 mengatakan tak memegang kunci tempat peÂnyimpanan. “Kuncinya yang meÂmegang polisi dan dua uniÂversitas: UI dan UNJ yang jadi peÂngawas independen,†katanya.
Setelah meninjau kedua sekolah, Mendikbud menyimÂpulkan DKI Jakarta siap mengÂgelar ujian nasional. [Harian Rakyat Merdeka]