Berita

Proyek MRT

On The Spot

Pengelola Sewakan Kantor Lagi, Bayarnya Per Bulan

Kena Proyek MRT, Stadion Lebak Bulus Belum Dibongkar
SABTU, 13 APRIL 2013 | 09:13 WIB

Okta, petugas admin PT Global Power Solusi (GPS) terlihat serius mengecek lembaran-lembaran order penyewaan genset. Data order lalu dimasukkan ke dalam komputer.

Bersama 12 pegawai lainnya, Okta bekerja di kantor PT GPS di Stadion Lebak Bulus, Jalan Raya Jagorawi Nomor 1, Jakarta Selatan.  Kantor yang disewa perusahaannya bernomor TS-1E. Terletak di tribun timur stadion.

 Suasana kantor seluas 62 meter persegi yang terletak di lantai dasar ini sangat tenang. Tak bising karena jauh dari jalan raya. Lokasinya pun strategis karena diapit Terminal Lebak Bulus dan pusat perbelanjaan Point Square. Juga tak jauh dari Carrefour.

 â€œMau makan atau mejeng ke mal dekat banget. Tenang lagi, ramainya hanya kalau ada tanding bola aja,” papar Okta.

Untuk parkir, lanjutnya, tidak perlu khawatir. Berada satu gedung dengan stadion sepakbola, membuat lahan parkir selalu lowong dan tersedia di manapun.

Okta bercerita, perusahaanya menyewa tenant di Stadion Lebak Bulus sejak 2009. Pada April 2012 sempat pindah ke Cirendeu. Walaupun lokasinya sudah masuk  Kota Tangerang Selatan, Banten namun masih sejurusan dari Lebak Bulus.

Perpindahan kantor PT GPS ke Cirendeu, bukan tanpa sebab. Sebelumnya, pengelola memberitahukan bahwa Stadion Lebak Bulus akan digusur pada April 2012 karena pembangunan massa rapid transit (MRT) segera dimulai.
 
Penyewa perkantoran di stadion ini diminta pindah.  Rencananya, lahan bekas stadion akan dipakai sebagai stasiun MRT. “Di suratnya, akan ada tiang pancang yang dibangun,” tutur Okta.

“Di Cirendeu kita sewa ruko di pinggir jalan. Bising, kerja jadi nggak konsentrasi. Apalagi kita sempat kemalingan komputer di sana, enakan di sini (Stadion Lebak Bulus),” ungkapnya.

Menurut Okta, bukan hanya perusahaannya yang pindah, semua penyewa sudah mengosongkan area perkantoran di stadion itu.

Tiga bulan berlalu, pembangunan tak kunjung dilaksanakan. Beberapa perusahaan akhirnya kembali menyewa kantor di stadion yang mampu menampung 12 ribu penonton ini. “Balik balik karena programnya (MRT) nggak jelas,” kata Okta.

Sebelum kembali berkantor di sini, penyewa menanyakan kapan proyek MRT dimulai kepada pengelola stadion. Ternyata, pengelola pun tak tahu pasti.

Lantaran sewaktu-waktu stadion ini bisa digusur, pengelola menerapkan biaya sewa per bulan, bukan lagi tahunan.
 
Okta mengungkapkan, biaya sewa kantor di stadion ini Rp 45 ribu per meter persegi. Dengan luas 62 meter persegi, setiap bulan perusahaannya mengeluarkan Rp 2.790.000 untuk sewa kantor. “Yang bayar sendiri sih listrik. Suka mati lampu di sini tapi kan kita perusahan genset jadi aman,” ujarnya terkekeh.

Santo, Kepala Operasional Stadion Lebak Bulus menyatakan, harga sewa ditentukan berdasarkan lantai yang ditempati. Untuk lantai dasar harga sewanya Rp 45 ribu per meter persegi. Lantai dua Rp 40 ribu. Lantai teratas lebih murah lagi: Rp 35 ribu.

“Fasilitas sama, kamar mandi, listrik dan telepon. Kenapa di atas lebih murah karena harus olahraga sedikit,” ujar Santo. Tak fasilitas lift untuk turun-naik. Penyewa turun-naik lewat tangga.

Pemantauan Rakyat Merdeka, ada sekitar 60 tenant yang mengelilingi stadion yang pernah jadi tempat laga kualifikasi Piala Asia U-16 2008 Grup G ini.

Semua tenant berlantai tiga. Bisa hanya menyewa lantai dasar saja, seperti yang dilakukan PT GPS.

Penyewa tenant beragam. Mulai perusahaan yang menjual alat-alat  olah raga, jasa umroh dan haji, jasa ticketing pesawat, hingga kantor pengacara. Santo mengungakapkan,  area perkantoran di stadion ini terisi 85 persen. “Dari 50 tenant yang disewakan hampir penuh terisi kembali,” ujarnya.

Tahun lalu, sebelum tersiar kabar MRT akan dibangun 99 persen perkantoran terisi. “Itu sebelum ramai isu gusur-gusuran,” kata Santo.

Menurut dia, banyak yang berminat karena menyewa kantor di sini karena lokasi strategis, aman dan nyaman. Sebagian besar perusahaan menyewa tenant di sini untuk kantornya. Apalagi fasilitas penunjang seperti jaringan listrik dan telepon di sini cukup bagus. “Yang jualan juga ada, kayak ticketing pesawat, toko olahraga,” ujar Santo.

Menjelang sore, suasana di Stadion Lebak tampak ramai. Para karyawan perusahaan yang menyewa kantor di sini pulang hampir berbarengan.

Sejumlah warga memanfaatkan area stadion untuk tempat olahraga sore.

Stadion seluas 7 hektar juga jadi tempat “rekreasi” gratis.

Terlihat seorang ibu membawa anaknya mengeliling area stadion yang di dalamnya ada lapangan sepakbola, kolam renang dan lapangan squash.

Rencananya, Stadion Lebak Bulus akan kenal gusur karena masuk dalam area pembangunan mass rapid transit (MRT). Moda transportasi massal berbasis rel itu akan dibangun membentang sekitar 110,3 kilometer, yang terdiri dari Koridor Selatan–Utara (Koridor Lebak Bulus - Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer dan Koridor Timur–Barat sepanjang 87 kilometer.

Pembangunan Koridor Selatan-Utara direncanakan dilakukan dalam dua tahap. Pada tahap pertama, akan dibangun jalur dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer. Pada ruas ini, akan ada 13 stasiun, dengan tujuh di antaranya adalah stasiun layang dan enam yang lain berupa stasiun bawah tanah. Ruas ini ditargetkan beroperasi pada akhir 2016.

Tahap kedua pembangunan Koridor Selatan-Utara, akan menghubungkan Bundaran HI ke Kampung Bandan. Ruas sepanjang 8,1 kilometer ini mulai dibangun sebelum ruas tahap pertama beroperasi. Targetnya, tahap kedua dapat beroperasi pada 2018, dipercepat dari target awal operasi pada 2020.

Rencana pembangunan Koridor Selatan-Utara sudah melewati uji kelayakan.

Sedangkan Koridor Timur-Barat sedang dalam proses uji kelayakan. Bila jadwal tak meleset, Koridor Timur-Barat ditargetkan dapat beroperasi pada 2024-2027.

Menurut Gubernur DKI Joko Widodo proyek MRT akan dimulai pada April ini setelah persoalan administrasi beres. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda DKI Ratiyono menyatakan hingga akhir Maret belum ada instruksi pembongkaran Stadion Lebak Bulus.
 
“Belum ada petunjuk dan instruksi lebih mendetail dari Pak Gubernur. Pembongkaran stadion ini memang tertunda dari 2011, hingga 2013 belum kami lakukan,” papar Ratiyono.

Dalam skema pembangunan depo MRT, lahan yang ditempati Stadion Lebak Bulus termasuk salah satu bagiannya. Stadion itu pun sudah masuk daftar yang akan dibongkar.

Menurut Ratiyon,  Gubernur dan Wakil Gubernur masih mengkaji ulang, apakah stadion itu memang perlu dibongkar untuk kepentingan MRT. “Kalau ada instruksi, ya kami bongkar,” kata Ratiyono.

Kalaupun Stadion Lebak Bulus dibongkar, Gubernur Joko Widodo berjanji akan menyediakan penggantinya. Pemerintah DKI memang berencana memanfaatkan Taman BMW di Sunter, Jakarta Utara seluas 66 hektar untuk stadion berkelas internasional.

Pagi Jaga Tiket, Sore Jualan Kopi

Banyak orang yang menjadikan Stadion Lebak Bulus sebagai tempat mencari nafkah. Mereka pun menentang rencana menggusur stadion untuk kepentingan MRT.

Waktu menunjukkan pukul setengah lima sore. Eny, petugas tiket kolam renang di Stadion Lebak Bulus telah selesai bertugas. Ia tak langsung pulang ke tempat tinggalnya di Pamulang, Tangerang Selatan. Wanita beranak satu itu menuju warung kopi di belakang lapangan squash. Ia menjadi menjaga warung itu.

Rencananya penggusuran Stadion Lebak Bulus telah membuatnya waswas. Bukan karena takut pekerjaannya sebagai petugas tiket hilang. Namun dia memikirkan nasib warung kopi milik ibunya itu yang telah berdiri selama 26 tahun.

“Ya kita rakyat, mau gimana lagi. Protes juga mau ke mana,” papar Eny sembari menuangkan air panas ke dalam gelas plastik berisi kopi sachet.

Meski telah berdiri puluhan tahun, warung kopi ini tidak membayar setoran kepada pihak pengelola. Alasan Eny, warung ibunya tak menempati tenant. Ia juga mengenal dekat pihak pengelola maupun seluruh pegawai di stadion.

Semakin sore warung ini semakin ramai. Usai bekerja, beberapa pegawai perkantoran di situ menyempatkan diri untuk bersantai dan ngopi. Sekitar 10 orang mulai meramaikan suasana warung.

Sebagai petugas ticketing, Eny mengaku penghasilannya tidak besar. Ia menyebut upahnya per hari berkisar Rp 50 ribu. Menurutnya, jumlah itu lumayan.

Santo, Kepala Operasional Stadion Lebak Bulus yang tak lagi suami Eny, sebenarnya tak setuju tempat ini digusur. Menurutnya, stadion itu memiliki nilai sejarah yang besar.

Selama ini, untuk operasional stadion juga tak membebani anggaran Pemprov DKI. “Ya dibelokkan ke mana kek relnya, atau lewat bawah tanah aja jangan usik stadion,” pintanya.

Stadion Lebak Bulus, kata dia, pernah menjadi venue cabang sepak bola SEA Games XXVI. “Semua bilang rumputnya bagus, gedung oke. Ya kalau sekarang rumputnya sudah rusak lagi,” terangnya.

Santo mengaku bekerja di stadion sejak 1988. Selama 26 tahun bekerja di area itu, dia memastikan segala operasional stadion baik gaji pegawai, kebersihan, dan perbaikan tidak pernah merugikan Pemprov DKI.

Ia mengungkapkan, stadion ini bisa menghidupi sekitar 60 pegawai. Bahkan di tahun 2006, pengelolaan pernah untung hingga Rp 1,5 miliar. Dua tahun berikutnya, keuntungan menembus  Rp 2,5 miliar. “Kita tidak membebani pemerintah.

Manajemen keuangan kita itu model swasta, jadi mandiri,” terangnya.

Stadion Lebakbulus ini merupakan salah satu stadion bertaraf internasional di Indonesia selain Stadion Utama GBK Senayan. Stadion ini pernah menyelenggarakan kualifikasi Piala Asia U-16 2008 Grup G.

Selain digunakan untuk kegiatan olahraga, stadion yang diresmikan tahun 1980 juga kerap digunakan untuk pagelaran konser music. Salah satunya untuk konser grup musik cadas Metalica pada April 1993. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Jokowi Harus Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Keluarga

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58

UPDATE

Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Masih 41,7 Persen, Ini PR Buat Kemenperin

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:01

Gibran Puji Makan Bergizi Gratis di Jakarta Paling Mewah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:56

Netanyahu: Israel Sukses Bunuh Dua Calon Penerus Hizbullah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:50

Gibran Ngaku Ikut Nyusun Kabinet: Hampir 100 Persen Rampung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:47

Jokowi Dipastikan Hadiri Acara Pisah Sambut di Istana

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:39

Mampu Merawat Kerukunan, Warga Kota Bekasi Puas dengan Kerja Tri Adhianto

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Turki Kenakan Tarif Tambahan 40 Persen untuk Kendaraan Tiongkok, Beijing Ngadu ke WTO

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Dasco Kasih Bocoran Maman Abdurrahman Calon Menteri UMKM

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:31

Maroko Dianugerahi World Book Capital UNESCO 2026

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:27

Heru Budi Bareng Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:20

Selengkapnya