Berita

ist

Seorang Korban Tembak Mati Anggota Kopassus Pernah Dapat Penghargaan dari Presiden

RABU, 10 APRIL 2013 | 06:07 WIB | LAPORAN:

Keluarga dari empat tahanan yang ditembak mati oknum Kopassus di Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, membantah para korban tersebut sebagai preman.

"Adik saya bukan preman. Dia mahasiswa semester enam di Sekolah Tinggi Adisucipto Yogyakarta," kata Johanis Lado, kakak kandung salah satu korban Adrianus Candra Galaja dalam jumpa pers di kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Jalan Borobudur 14 Jakarta Pusat, kemarin, Selasa (9/4).

Lain lagi dengan Jorhans Kadja, kakak ipar korban lainnya, Hendrik B. Sahetapy Engel. Menurutnya, adik iparnya itu sehari-hari bekerja sebagai pengawal Angling Darmo, anak ke delapan Sultan Surakarta Pakualam


"Seragam yang dikenakan di foto ini membuktian bahwa dia bekerja di situ," kata Jorhans.

Sementara, Yanny Rohi Riwu, kakak kandung Gamaliel Y. Rohi Riwu mengatakan, adiknya bekerja sebagai petugas keamanan di salah satu tempat terapi di Yogyakarta.

"Sebelumnya bekerja di perusahaan Trans Yogya juga sebagai sekuriti," ujar Yanny.

Sedangkan korban terakhir, Johanis Juan Mambait paling berbeda dengan tiga korban lainnya. Selain masih tercatat sebagai anggota Polri aktif, dia juga menerima banyak prestasi ketika bertugas.

Seperti kenaikan pangkat satu periode dari Briptu ke Bripka dan penghargaan dari Presiden Megawati Soekarnoputri atas jasanya menumpas gerakan separatis di Aceh pada saat itu.

Victor Mambait, kakak kandung Johanis Juan Mambait masih ingat pesan terakhir dari adiknya itu yang menjadi tahanan atas kasus pengeroyokan anggota TNI AD di Hugos Cafe dengan pengakuan tidak bersalah.

"Dia mengirim SMS (pesan singkat) ke keluarga yang bertuliskan 'saya tidak bersalah'. Itu SMS terakhirnya," jelas Victor. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya