Berita

HendroPriyono

Semoga Jenderal Hendropriyono Bukan Bermaksud Membenarkan Perbuatan Oknum Kopassus

SELASA, 09 APRIL 2013 | 05:59 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen (Purn) AM Hendropriyono mengakui, secara hukum anggota Kopasssus yang menyerang Lapas Cebongan, Sleman, yang menewaskan empat narapidana bersalah.

Tapi dikatakannya kepada sebuah media, secara moral anggota Kopassus itu adalah prajurit-prajurit yang baik. Bahkan katanya, kalau perlu mereka itu dikasih tanda jasa bintang mahaputra. Karena premanisme menjadi sudah merajalela dan tak tersentuh hukum.

"Saya tidak yakin statemen Pak Hendropriyono (HP) dimaksudkan untuk memberi pengabsahan terhadap tindakan melawan hukum para anggota Kopassus yang menyerang Lapas Cebongan," ujar pengamat politik senior AS Hikam (Selasa, 9/4).


Sebab alangkah naifnya, sebagai senior dalam TNI dan memiliki reputasi begitu mengagumkan sebagai mantan petinggi negara dan juga penyandang gelar akademis tertinggi (DR), jika Hendropriyono berfikir simplistik.

"Saya memahami statemen itu sebagai kritik tajam terhadap bungkam dan tidak efektifnya sistem hukum yang kemudian menciptakan apatisme meluas dalam masyarakat. Dalam situasi demikian, tindakan penyerangan Lapas malah dianggap heroik karena sasarannya adalah "lawan" dan "momok" masyarakat yaitu preman!"

Tapi, Hendropriyono tentu sangat paham bahwa hukum adalah landasan utama masyarakat beradab dan demokratis, kendati dalam kondisi yang paling membahayakan pun. Seperti adagium "hukum harus tegak walaupun langit akan runtuh sekalipun."

"Tetapi seperti umumnya masyarakat Indonesia lainnya, Pak HP pun sudah jenuh dengan lemahnya penegakan hukum dan bisunya para penegak hukum yang dibayar oleh rakyat agar melindungi mereka. Semoga Pemerintah dan para penegak hukum mau mendengar kritik keras Pak HP," tandasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya