Berita

fadli zon

Gerindra: Nggak Ada Kaitan Penyerangan Lapas dengan Citra Prabowo Subianto

JUMAT, 05 APRIL 2013 | 14:48 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penilaian bahwa insiden penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, akhir dua pekan lalu, akan mempengaruhi persepsi publik terhadap para calon presiden yang pernah memimpin Kopassus dinilai tak beralasan.

"Nggak lah, itu terlalu spekulatif," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Fadli Zon kepada Rakyat Merdeka Online (Jumat, 5/6).

Sebelumnya, penilaian itu disampaikan pengamat sosial-politik Syahganda Nainggolan. Salah satu capres yang pernah memimpin Kopassus adalah Letjen (Purn) Prabowo Subianto, capres Partai Gerindra.


Menurut Fadli melanjutkan keterangannya, 11 oknum anggota Kopasuss yang menyerang Lapas dan mengakibatkan empat tahanan tewas adalah satu kesalahan, yang harus dipertanggungjawabkan.

"Dan mereka dengan ksatria mengakui perbuatan dan siap menanggung akibatnya. Jadi saya kira sudah selesai. Hukum memang harus ditegakkan," sambung orang dekat Prabowo ini.

"Jadi kalau (disebut penyerangan itu) mempengaruhi seseorang, nggak adalah. Itu analisa yang terlalu dibuat-buat. Saya kira nggak ada kaitan," tandasnya.

Yang jelas, sambung intelektual muda ini, pihaknya sangat prihatin atas peristiwa tersebut. Karena penyerangan itu satu tindakan yang tak bisa dibenarkan.

"Tapi harus jadi refleksi kenapa kok mereka senekad itu. Artinya ada kebuntuan dalam proses hukum kita. Mungkin hukum dianggap lemah dan mereka melakukan justice. Tapi bukan berarti itu pembenaran. Nggak boleh main hakim sendiri. Tapi sudah jelas kasusnya ya, mereka siap mempertanggungjawabkan, mereka akan menghadapi hukum, hukum harus ditegakkan," katanya lagi.

Bagaimana tanggapan Prabowo atas keterlibatan Kopassus dalam penyerangan Lapas tersebut?

"Saya belum ketemu dia. Tapi kira-kira sikapnya seperti yang sudah saya kasih itu. Artinya tetap penegakan hukum dan lain-lain,"  ungkapnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya