Berita

sarifuddin sudding

Anggota Dewan: Pembentukan Komite Etik KPK untuk Hancurkan Kredibilitas Abraham Samad

SENIN, 01 APRIL 2013 | 08:34 WIB | LAPORAN: ZULHIDAYAT SIREGAR

Penyelidikan atas kasus bocornya draf surat perintah penyidikan (Sprindik) atas nama Anas Urbaningrum oleh Komite Etik ditengarai untuk menembak seseorang di pimpinan KPK.

Anggota Komisi III DPR Sarifuddin Sudding mengungkapkan itu dalam perbincangan dengan Rakyat Merdeka Online saat dimintai pendapat atas pernyataan Ketua KPK Abraham Samad bahwa ada yang ingin mengkudetanya lewat kasus sprindik bocor tersebut.

"Ini kan hanya sasaran antara. Desain yang dilakukan, dengan pembentukan Komite Etik untuk meruntuhkan kredibilitas seseorang. Dan itu bisa saja setelah ada kesimpulan Komite Etik, akan ditindaklanjuti dengan proses pidana," ujar Sudding.


Suding sendiri sejak awal sudah mengatakan, pembentukan Komite Etik ini tidak terlau urgen. Apalagi seseorang yang disebutkan dalam sprindik itu juga sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dan penetapan Anas sebagai tersangka kasus Hambalang juga menggunakan sprindik baru.

"Kecuali kalau misalnya yang bersangkutan tidak berstatus seperti itu (jadi tersangka). Itu bisa mengarah pada character assassination. Jadi nggak ada masalah (dengan bocornya itu)," ungkap politikus Hanura ini.

Ditambahkan Sudding, Sprindik bukan rahasia. Di Kepolisian misalnya, Sprindik sesuatu yang terbuka. Makanya Kepolisian mengirim Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) ke Kejaksaan kalau sudah menetapkan seseorang sebagai tersangka.

"Artinya apa, itu sesuatu yang harus diketahui (publik). Memang KPK tidak memiliki SP3 (Surat Perintah Penghentian Penyidikan), akan tetapi subtansinya sama. Artinya ketika seseorang mengetahui statusnya dari saksi menjadi tersangka," imbuhnya.

"Makanya saya heran, kenapa masalah ini (sprindik bocor) dibesar-besarkan. Tujuan kita bagaimana memberantas korupsi. Dan itu sudah dilakukan Abraham Samad," tegasnya. [zul]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya