Berita

warga gunung kidul/ist

Generasi Muda Gunung Kidul Bertekad Ubah Stigma Kampung Bunuh Diri

MINGGU, 31 MARET 2013 | 16:35 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Generasi muda Gunung Kidul bertekad merubah julukan daerah mereka sebagai kampung bunuh diri. Warga yang terletak di selatan Kota Yogyakarta itu terkenal tak segan menghabisi nyawanya sendiri akibat kemiskinan, yang membuat angka bunuh diri di sana cukup tinggi.

"Stigma Gunung Kidul berani bunuh diri harus hilang," ujar Ketua Karang Taruna Dusun Trowono, Sigit Purnomo, di sela-sela acara lesehan budaya, pameran foto dan pengobatan gratis di Balai Dusun Trowono, Desa Karang Asem, Kecamatan Paliyan, Gunung Kidul, Yogyakarta, Minggu (31/3).

Seniman teater asli Karang Asem itu mengatakan, stigma berani bunuh diri harus diubah menjadi berani hidup. Menurut dia, selain dengan mengatasi persoalan kemiskinan, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengubah kebiasaan menghabisi nyawa sendiri warga Gunung Kidul, salah satunya dengan menggiatkan kegiatan-kegiatan kesenian dan kebudayaan.


Untuk itu, dia menyambut baik acara pagelaran seni dan budaya lokal, lesehan budaya dan visualisasi realitas kehidupan lewat pameran foto yang digelar Sahabat Bangsa untuk Persatuan dan Yayasan Pandora di Dusun Triwono kali ini.

"Seni dan budaya hadir dari hati. Hati itu suci dan tulus. Kegiatan ini pembelajaran buat kita semua memeriksa sesuatu dengan menggunakan hati," imbuh dia.

Sigit berharap sekaligus mengajak masyarakat Gunung Kidul untuk tetap optimis memandang hidup dan kehidupan masa depan. Dia juga mengajak masyarakat Gunung Kidul bisa mencetak generasi plus, generasi optimis dan punya spirit hidup yang tinggi.

"Mari sumbangkan apa yang bisa kita berikan untuk daerah kita," demikian Sigit.

Acara pagelaran seni budaya, pameran foto dan pengobatan gratis di dusun pengobatan gratis di Balai Dusun Trowono, Desa Karang Asem, Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (31/3), diadakan oleh komunitas Sahabat Bangsa Untuk Persatuan bekerjasama dengan Yayasan Pandora.

Acara dihadiri antara lain oleh ekonom senior yang juga mantan Menteri Kordinator Bidang Perekonomian DR. Rizal Ramli, dan pegiat budaya yang juga penulis puisi Negeri Para Bedebah, Adhi M Massardi. [ian]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya