.Suara uap yang menyembur dari dua tabung setinggi 15 meter memekakkan teliga. Aroma belerang yang menyebar di area sumur bor, terasa menusuk hidung.
Deden memantau kepulan uap yang keluar dari kedua mulut tabung. Ketika bertemu udara, uap panas itu membentuk kepuÂlan asap berwarna putih. “PaÂnasÂnya bisa mencapai 2.500 derajat celcius,†kata operator sumur itu.
Ia sedang melakukan uji coba sumur ML-A1 di Liki PinangaÂwan Muara Laboh di Nagara Alam Pauh Duo, Solok Selatan, SuÂmatera Barat. Sumur itu meÂnembus perut bumi hingga keÂdaÂlaman 2 kilometer.
Uap panas yang keluar dari suÂmur dialirkan lewat pipa. “Uap paÂnasnya mau kita jadikan enerÂgi,†papar Deden. Pipa akan terÂhubung ke Pembangkit Listik Tenaga Panasbumi (PLTP) Liki Pinangawan Muara Laboh.
Lokasi eksplorasi panas bumi yang dikelola PT Supreme EnerÂgi Muaralaboh (PT SEML) itu beÂrada di ketinggian 1.600 meÂter di atas permukaan laut. MeÂnemÂÂpati area seluas 88 hekÂtar. Area eksÂplorasi dikeliÂlingi perÂbukitan hulu sungai Bangko PuÂtih yang berada di PeguÂnuÂngan Bukit Barisan.
Pagar besi setinggi dua meter dipasang mengeliling area ekspÂlorasi. Tujuannya agar orang umum tak masuk ke area eksÂploÂrasi yang memiliki tingkat bahaya tinggi.
Hanya ada satu pintu maÂsuk ke area eksplorasi. “LoÂkasi steril. Semua yang masuk harus didata di pintu masuk,†kata Agus yang bertugas mengantar opeÂraÂtor di sumur-sumur bor.
Untuk mencapai lokasi sumur ML-A1 bisa ditempuh dengan perjalanan sejauh dua kilometer dari pintu masuk. Jalannya berÂkelok-kelok. Medannya berbatu-batu.
Hanya kendaraan dengan gardan ganda yang bisa melaluiÂnya. Dua puluh mobil berÂgardan ganda diparkir tak jauh dari area pintu masuk. Dengan moÂbil-moÂbil itu, operator diantar ke sumur-sumur eksplorasi.
Luas area sumur ML-A1 sekiÂtar setengah hektar. Garis dari plasÂtik berwarna hitam dan putih dibentangkan mengelilingi suÂmur. Garis ini berfungsi sebagai pembatas. Dipasang 15 meter dari sumur.
Tak jauh dari sumur terdapat danau kecil. Luasnya sekitar 20x30 meter dengan kedalaman lima meter. Air di danau ini akan disedot ke dalam sumur jika air yang ada di sumur berkurang. Air dipakai untuk mendinginkan suÂmur. Untuk itu, hutan rimbun di sekitar loÂkasi sumur dipertaÂhankan. PeÂpohonan di hutan itu turut meÂreÂdam panas yang keluar dari sumur.
Di kawasan eksplorasi ini sudah dibuat lima sumur. Mulai dari ML-A1 hingga ML-E1. SeÂjauh ini baru sumur ML-A1 yang sudah bisa menghabiskan uap paÂnas. Hasil uji coba, sumur itu meÂmiliki potensi menghasilkan enerÂgi hingga 20 megawatt (MW).
Yul Novrin, Senior Manager Field Relation PT SEML meÂngaÂtaÂkan uji coba sumur untuk bertuÂjuan untuk mengukur potensi energi yang bisa dihasilkan. Dari uji coba ini bisa diketahui kaÂpaÂsitas panas bumi di sumur.
Menurut dia, jika hasil uji coba di empat sumur lainnya berÂÂhasil, uap panas yang dihaÂsilÂkan bisa dipakai menggerakkan turbin di PLTP Liki Pinangawan Muara Laboh. Pembangkit itu diperÂkiÂraÂkan bisa memproduksi listrik leÂbih dari 200 megawatt (MW).
PLTP Liki Pinangawan Muara Laboh termasuk dalam proyek nasional listrik 10 ribu MW. Yulnovrins mengatakan, setelah sumur-sumur beroperasi, pihakÂnya akan mulai pembangunan PLTP. Rencananya pembangunan dimulai tahun depan. Ditargetkan selesai pada 2016.
Potensi panas bumi di InÂdoÂnesia terbesar di dunia. DiÂperÂkirakan mencapai 27 ribu MW atau setara dengan 40 persen caÂdangan dunia. Saat ini panas bumi sebagai sumber energi baru menghasilkan 1.194 MW.
Indonesia memiliki potensi panas bumi besar karena berada dalam jalur gunung berapi aktif dunia atau sering disebut
Ring of Fire. Jalur gunung api itu memÂbentang dari Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara Timur. Di utara, jalur gunung api memÂbentang dari Sulawesi Utara hingÂga Maluku.
Rencananya pemanfaatan paÂnas bumi sudah dimulai sejak deÂkade 1990-an. Krisis ekonomi meÂnyebabkan rencana itu manÂdeg bertahun-tahun. Cadangan miÂnyak yang makin menipis memÂbuat pemerintah harus menÂjadi alternatif sumber energi. Panas bumi pun dilirik.
Kebangkitan panas bumi seÂbaÂgai sumber energi dimulai di SoÂlok Selatan. “Industri panas bumi kembali hidup,†kata KeÂpala Satuan Kerja Khusus Migas Rubi RuÂbiandini, ketika meninÂjau eksÂplorasi panas bumi di MuaÂra LaÂboh, Solok Selatan, 13 September tahun lalu.
Penggunaan energi terbarukan itu sebagai pengganti minyak teÂrus digenjot. Menteri Energi SumÂber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menargetkan pada 2014, listrik-listrik yang berasal dari panas bumi mulai dapat mengalir menerangi Indonesia.
Pihaknya juga menargetkan pada 2016 nanti, listrik yang berÂsumber dari panas bumi mencÂapai 6 ribu megawatt (MW).
Sudah Dimanfaatkan Sejak Zaman RomawiEfektif Digunakan Ketika Cadangan Minyak MenipisGeothermal adalah salah satu sumber energi alami bumi yang terdapat di dalam perut bumi. Berasal dari interaksi panas batuan dan air yang mengalir di sekitarnya. Panas yang terkanÂdung di aliran air tersebut meÂnganÂdung energi yang dapat diÂmanfaatkan.
Geothermal termasuk sumber energi yang terbarukan (reneÂwable). Sebab panas tersebut berasal dari batuan panas di perut bumi yang akan selalu ada selama bumi juga ada. Energi geothermal juga sangat ramah lingkungan seÂbab tanpa polusi.
Menurut catatan sejarah, sejak abad ke-9 sebelum masehi, energi panas bumi sudah dimanfaatkan manusia. Orang Romawi kuno sudah memanfaatkannya untuk mandi dan memanaskan ruangan. Sementara orang Maori dan Jepang memanfaatkannya untuk memasak.
Pada tahun 1904, sumur uap yang berasal dari panas bumi dimanfaatkan untuk menghasilÂkan listrik di Larderello, Italia. Sebelas tahun kemudian, listrik hasil dari panas bumi resmi diÂpasarkan.
Komponen utama dari sistem panas bumi adalah sumber panas, permeabilitas, batuan reservoir, batuan penudung dan fluida. UnÂtuk dapat memanfaatkan energi tersebut, ada tiga tahap yang haÂrus dilakukan, yakni eksplorasi, pengembangan, dan komersial.
Pada tahap eksplorasi, terbagi lagi empat tahap, yaitu pendahuÂluan, geologi, geokimia, dan geoÂfisika. Tahapan itu meliÂputi anÂtara lain pemetaan geologi, kunÂjungan lapangan, dan analisa baÂtuan di permukaan lokasi. TaÂhap ini biasanya memakan waktu seÂkitar dua tahun.
Setelah tahapan eksplorasi, insÂfrastruktur pendukung kemudian dipersiapkan. Mulai dari instalasi perpipaan, pompa, pengeboran ke dalam sumber panas dan instalasi penampungan uap air yang keÂluar. Tahap ini memerlukan wakÂtu selama dua sampai tiga tahun. Setelah tahap ini maka tahap koÂmersialisasi atau penggunaan suÂdah bisa dilakukan. Durasi waktu untuk memanfaatkan energi dari panas bumi bisa mencapai tiga puluh tahun.
Selain sebagai pembangkit lisÂtrik, panas bumi memiliki banyak manfaat lain. Contohnya untuk terapi uap yang baik untuk keseÂhaÂtan. Mengeringkan cengkeh dan vanili. Bahkan lokasi munÂculÂnya uap air dapat menjadi lokasi wisata yang menarik.
Energi panas bumi bukan hal baru bagi Indonesia. Menurut data Kementerian Energi dan SumÂÂber Daya Manusia, 34 tahun siÂlam, Lapangan Kamojang, Jawa Barat, telah menghasilkan sumber energi listrik 0,25 megawatt (MW).
Kamojang ditetapkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pertama di IndoneÂsia pada 1989 dengan kapasitas 30 MW. Hingga 2003, Kamojang telah mengoperasikan empat unit pembangkit dengan total kapaÂsitas sebesar 200 MW. Setelah caÂdangan minyak meÂnipis, peÂmeÂrintah pun mulai mengÂgarap paÂnas bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik.
Kaya Sumber Alam, Rakyat Solok Selatan Mestinya SejahteraKetua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman berkunjung ke lokasi eksplorasi geothermal di Muara Laboh, Solok Selatan, Sabtu lalu. MeÂnurutnya, penggunaan panas bumi sebagai upaya sumber listrik sangat tepat dan ramah lingkungan. “Ini energi masa depan, dan harus dikemÂbangÂkan,†katanya Irman ketika meÂninjau sumur ML-A1.
Irman yang juga berasal dari SuÂmatera Barat itu bersyukur atas karunia sumber daya alam yang melimpah di Solok Selatan. Di Sumbar, lanjutnya, ada sediÂkitnya 16 titik potensi panas bumi. Empat di antaraÂnya di Solok Selatan.
Eksplorasi panas bumi di Muara Laboh, Solok Selatan diÂlakukan PT PT Supreme Energi Muaralaboh (PT SEML). “HaÂrapan kita, proyek ini berhasil dan memberi lapangan kerja bagi masyarakat setempat,†kata Irman.
Kepada PT SEML yang diÂwakili oleh Yul Novrin, Senior Manager Field Relation, Irman berpesan agar tak lupa memÂberikan bantuan kepada warga sekitar kawasan eksplorasi leÂwat program
corporate social responsbility (CSR). “Jangan lupa rakyat Solok Selatan haÂrus sejahtera,†pesannya.
Bak gayung bersambut, Novrin langsung mengamini permintaan Irman yang juga pimpinan kaukus DPR-DPD itu. Dikatakan, PT SEML berÂkomitmen untuk meÂlakÂsaÂnaÂkan kegiatan CSR.
Pihaknya akan menjalankan program pemberdayaan maÂsyaÂrakat yang difokuskan pada bidang pendidikan kesehatan, perbaikan infrastruktur serta pemberdayaan ekonomi maÂsyarakat sekitar.
Kepada masyarakat, Irman mengimbau agar mengelola sumber daya alam yang dimÂiÂliki Solok Selatan dengan baik. Misalnya dengan membentuk koperasi. Selain memiliki sumÂber panas bumi, Solok Selatan kaya sumber daya tambang.
“Bikin koperasi dan besarÂkan koperasi itu dengan bidang usaha tambang yang dikelola secara profesional,†katanya ketika berdialog di rumah diÂnas bupati. [Harian Rakyat Merdeka]