Berita

ilustrasi/ist

On The Spot

Baru Uji Coba, Tunggu 3 Tahun Sampai Listriknya Menyala

Melongok Sumur Baru Panas Bumi Di Solok
SENIN, 25 MARET 2013 | 09:00 WIB

.Suara uap yang menyembur dari dua tabung setinggi 15 meter memekakkan teliga. Aroma belerang yang menyebar di area sumur bor, terasa menusuk hidung.

Deden memantau kepulan uap yang keluar dari kedua mulut tabung. Ketika bertemu udara, uap panas itu membentuk kepu­lan asap berwarna putih. “Pa­nas­nya bisa mencapai 2.500 derajat celcius,” kata operator sumur itu.

Ia sedang melakukan uji coba sumur ML-A1 di Liki Pinanga­wan Muara Laboh di Nagara Alam Pauh Duo, Solok Selatan, Su­matera Barat. Sumur itu me­nembus perut bumi hingga ke­da­laman 2 kilometer.

Uap panas yang keluar dari su­mur dialirkan lewat pipa. “Uap pa­nasnya mau kita jadikan ener­gi,” papar Deden. Pipa akan ter­hubung ke Pembangkit Listik Tenaga Panasbumi (PLTP) Liki Pinangawan Muara Laboh.

Lokasi eksplorasi panas bumi yang dikelola PT Supreme Ener­gi Muaralaboh (PT SEML) itu be­rada di ketinggian 1.600 me­ter di atas permukaan laut. Me­nem­­pati area seluas 88 hek­tar. Area eks­plorasi dikeli­lingi per­bukitan hulu sungai Bangko Pu­tih yang berada di Pegu­nu­ngan Bukit Barisan.

Pagar besi setinggi dua meter dipasang mengeliling area eksp­lorasi. Tujuannya agar orang umum tak masuk ke area eks­plo­rasi yang memiliki tingkat bahaya tinggi.

Hanya ada satu pintu ma­suk ke area eksplorasi. “Lo­kasi steril. Semua yang masuk harus didata di pintu masuk,” kata Agus yang bertugas mengantar ope­ra­tor di sumur-sumur bor.

Untuk mencapai lokasi sumur ML-A1 bisa ditempuh dengan perjalanan sejauh dua kilometer dari pintu masuk. Jalannya ber­kelok-kelok. Medannya berbatu-batu. 

Hanya kendaraan dengan gardan ganda yang bisa melalui­nya. Dua puluh mobil ber­gardan ganda diparkir tak jauh dari area pintu masuk. Dengan mo­bil-mo­bil itu, operator diantar ke sumur-sumur eksplorasi.

Luas area sumur ML-A1 seki­tar setengah hektar. Garis dari plas­tik berwarna hitam dan putih dibentangkan mengelilingi su­mur. Garis ini berfungsi sebagai pembatas. Dipasang 15 meter dari sumur.

 Tak jauh dari sumur terdapat danau kecil. Luasnya sekitar 20x30 meter dengan kedalaman lima meter. Air di danau ini akan disedot ke dalam sumur jika air yang ada di sumur berkurang. Air dipakai untuk mendinginkan su­mur. Untuk itu, hutan rimbun di sekitar lo­kasi sumur diperta­hankan. Pe­pohonan di hutan itu turut me­re­dam panas yang keluar dari sumur.

Di kawasan eksplorasi ini sudah dibuat lima sumur. Mulai dari ML-A1 hingga ML-E1. Se­jauh ini baru sumur ML-A1 yang sudah bisa menghabiskan uap pa­nas. Hasil uji coba, sumur itu me­miliki potensi menghasilkan ener­gi hingga 20 megawatt (MW).

Yul Novrin, Senior Manager Field Relation PT SEML me­nga­ta­kan uji coba sumur untuk bertu­juan untuk mengukur potensi energi yang bisa dihasilkan. Dari uji coba ini bisa diketahui ka­pa­sitas panas bumi di sumur.

Menurut dia, jika hasil uji coba di empat sumur lainnya ber­­hasil, uap panas yang diha­sil­kan bisa dipakai menggerakkan turbin di PLTP Liki Pinangawan Muara Laboh. Pembangkit itu diper­ki­ra­kan bisa memproduksi listrik le­bih dari 200 megawatt (MW).

PLTP Liki Pinangawan Muara Laboh termasuk dalam proyek nasional listrik 10 ribu MW. Yulnovrins mengatakan, setelah sumur-sumur beroperasi, pihak­nya akan mulai pembangunan PLTP. Rencananya pembangunan dimulai tahun depan. Ditargetkan selesai pada 2016.

Potensi panas bumi di In­do­nesia terbesar di dunia. Di­per­kirakan mencapai 27 ribu MW atau setara dengan 40 persen ca­dangan dunia. Saat ini panas bumi sebagai sumber energi baru menghasilkan 1.194 MW.

Indonesia memiliki potensi panas bumi besar karena berada dalam jalur gunung berapi aktif dunia atau sering disebut Ring of Fire. Jalur gunung api itu mem­bentang dari Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara Timur. Di utara, jalur gunung api mem­bentang dari Sulawesi Utara hing­ga Maluku.

Rencananya pemanfaatan pa­nas bumi sudah dimulai sejak de­kade 1990-an. Krisis ekonomi me­nyebabkan rencana itu man­deg bertahun-tahun. Cadangan mi­nyak yang makin menipis mem­buat pemerintah harus men­jadi alternatif sumber energi. Panas bumi pun dilirik.

Kebangkitan panas bumi se­ba­gai sumber energi dimulai di So­lok Selatan. “Industri panas bumi kembali hidup,” kata Ke­pala Satuan Kerja Khusus Migas Rubi Ru­biandini,  ketika menin­jau eks­plorasi panas bumi di Mua­ra La­boh, Solok Selatan, 13 September tahun lalu.

Penggunaan energi terbarukan itu sebagai pengganti minyak te­rus digenjot. Menteri Energi Sum­ber Daya Mineral (ESDM), Jero Wacik menargetkan pada 2014, listrik-listrik yang berasal dari panas bumi mulai dapat mengalir menerangi Indonesia.
Pihaknya juga menargetkan pada 2016 nanti, listrik yang ber­sumber dari panas bumi menc­apai 6 ribu megawatt (MW).

Sudah Dimanfaatkan Sejak Zaman Romawi
Efektif Digunakan Ketika Cadangan Minyak Menipis

Geothermal adalah salah satu sumber energi alami bumi yang terdapat di dalam perut bumi. Berasal dari interaksi panas batuan dan air yang mengalir di sekitarnya. Panas yang terkan­dung di aliran air tersebut me­ngan­dung energi yang dapat di­manfaatkan.
Geothermal termasuk sumber energi yang terbarukan (rene­wable). Sebab panas tersebut berasal dari batuan panas di perut bumi yang akan selalu ada selama bumi juga ada. Energi geothermal juga sangat ramah lingkungan se­bab tanpa polusi.
Menurut catatan sejarah, sejak abad ke-9 sebelum masehi, energi panas bumi sudah dimanfaatkan manusia. Orang Romawi kuno sudah memanfaatkannya untuk mandi dan memanaskan ruangan. Sementara orang Maori dan Jepang memanfaatkannya untuk memasak.

Pada tahun 1904, sumur uap yang berasal dari panas bumi dimanfaatkan untuk menghasil­kan listrik di Larderello, Italia. Sebelas tahun kemudian, listrik hasil dari panas bumi resmi di­pasarkan.

Komponen utama dari sistem panas bumi adalah sumber panas, permeabilitas, batuan reservoir, batuan penudung dan fluida. Un­tuk dapat memanfaatkan energi tersebut, ada tiga tahap yang ha­rus dilakukan, yakni eksplorasi, pengembangan, dan komersial.

Pada tahap eksplorasi, terbagi lagi empat tahap, yaitu pendahu­luan, geologi, geokimia, dan geo­fisika. Tahapan itu meli­puti an­tara lain pemetaan geologi, kun­jungan lapangan, dan analisa ba­tuan di permukaan lokasi. Ta­hap ini biasanya memakan waktu se­kitar dua tahun.

Setelah tahapan eksplorasi, ins­frastruktur pendukung kemudian dipersiapkan. Mulai dari instalasi perpipaan, pompa, pengeboran ke dalam sumber panas dan instalasi penampungan uap air yang ke­luar. Tahap ini memerlukan wak­tu selama dua sampai tiga tahun. Setelah tahap ini maka tahap ko­mersialisasi atau penggunaan su­dah bisa dilakukan. Durasi waktu untuk memanfaatkan energi dari panas bumi bisa mencapai tiga puluh tahun.

Selain sebagai pembangkit lis­trik, panas bumi memiliki banyak manfaat lain. Contohnya untuk terapi uap yang baik untuk kese­ha­tan. Mengeringkan cengkeh dan vanili. Bahkan lokasi mun­cul­nya uap air dapat menjadi lokasi wisata yang menarik.

Energi panas bumi bukan hal baru bagi Indonesia. Menurut data Kementerian Energi dan Sum­­ber Daya Manusia, 34 tahun si­lam, Lapangan Kamojang, Jawa Barat, telah menghasilkan sumber energi listrik 0,25 megawatt (MW).

Kamojang ditetapkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pertama di Indone­sia pada 1989 dengan kapasitas 30 MW. Hingga 2003, Kamojang telah mengoperasikan empat unit pembangkit dengan total kapa­sitas sebesar 200 MW. Setelah ca­dangan minyak me­nipis, pe­me­rintah pun mulai meng­garap pa­nas bumi sebagai sumber energi pembangkit listrik.

Kaya Sumber Alam, Rakyat Solok Selatan Mestinya Sejahtera

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman berkunjung ke lokasi eksplorasi geothermal di Muara Laboh, Solok Selatan, Sabtu lalu. Me­nurutnya, penggunaan panas bumi sebagai upaya sumber listrik sangat tepat dan ramah lingkungan. “Ini energi masa depan, dan harus dikem­bang­kan,” katanya Irman ketika me­ninjau sumur ML-A1.

Irman yang juga berasal dari Su­matera Barat itu bersyukur atas karunia sumber daya alam yang melimpah di Solok Selatan. Di Sumbar, lanjutnya, ada sedi­kitnya 16 titik potensi panas bumi. Empat di antara­nya di Solok Selatan.

Eksplorasi panas bumi di Muara Laboh, Solok Selatan di­lakukan PT PT Supreme Energi Muaralaboh (PT SEML). “Ha­rapan kita, proyek ini berhasil dan memberi lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” kata Irman.

Kepada PT SEML yang di­wakili oleh Yul Novrin, Senior Manager Field Relation, Irman berpesan agar tak lupa mem­berikan bantuan kepada warga sekitar kawasan eksplorasi le­wat program corporate social responsbility (CSR). “Jangan lupa rakyat Solok Selatan ha­rus sejahtera,” pesannya.

Bak gayung bersambut, Novrin langsung mengamini permintaan Irman yang juga pimpinan kaukus DPR-DPD itu. Dikatakan, PT SEML ber­komitmen untuk me­lak­sa­na­kan kegiatan CSR.

Pihaknya akan menjalankan program pemberdayaan ma­sya­rakat yang difokuskan pada bidang pendidikan kesehatan, perbaikan infrastruktur serta pemberdayaan ekonomi ma­syarakat sekitar.

Kepada masyarakat, Irman mengimbau agar mengelola sumber daya alam yang dim­i­liki Solok Selatan dengan baik. Misalnya dengan membentuk koperasi. Selain memiliki sum­ber panas bumi, Solok Selatan kaya sumber daya tambang.

“Bikin koperasi dan besar­kan koperasi itu dengan bidang usaha tambang yang dikelola secara profesional,” katanya ketika berdialog di rumah di­nas bupati. [Harian Rakyat Merdeka]

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

Jokowi Harus Minta Maaf kepada Try Sutrisno dan Keluarga

Senin, 07 Oktober 2024 | 16:58

UPDATE

Realisasi Belanja Produk Dalam Negeri Masih 41,7 Persen, Ini PR Buat Kemenperin

Rabu, 09 Oktober 2024 | 12:01

Gibran Puji Makan Bergizi Gratis di Jakarta Paling Mewah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:56

Netanyahu: Israel Sukses Bunuh Dua Calon Penerus Hizbullah

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:50

Gibran Ngaku Ikut Nyusun Kabinet: Hampir 100 Persen Rampung

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:47

Jokowi Dipastikan Hadiri Acara Pisah Sambut di Istana

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:39

Mampu Merawat Kerukunan, Warga Kota Bekasi Puas dengan Kerja Tri Adhianto

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Turki Kenakan Tarif Tambahan 40 Persen untuk Kendaraan Tiongkok, Beijing Ngadu ke WTO

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:33

Dasco Kasih Bocoran Maman Abdurrahman Calon Menteri UMKM

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:31

Maroko Dianugerahi World Book Capital UNESCO 2026

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:27

Heru Budi Bareng Gibran Tinjau Uji Coba Makan Bergizi Gratis di SMAN 70

Rabu, 09 Oktober 2024 | 11:20

Selengkapnya