Berita

ilustrasi/ist

Politik

Tersangka Tuding Mabes Polri Tutup Keterlibatan Petinggi PKS

KAMIS, 21 MARET 2013 | 23:29 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Kepolisian dituding bersikap tidak adil dan objektif dalam menangani kasus dugaan tindak pidana korupsi proses pengajuan kredit Bank Jawa Timur dan Bank Jawa Barat cabang Jawa Timur.

Direktur PT. Cipta Inti Permindo, Yudi Setiawan, melalui pengacaranya,  Eben Eser Ginting, mengatakan pihak kepolisian menutup-nutupi keterlibatan sejumlah petinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) padahal dana kredit dari Bank Jawa Barat mengalir kepada mereka.

"Ada berbagai rekening tertentu yang menerima aliran dana namun tidak ditelusuri oleh tim penyidik Mabes Polri," ujar Eben kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/3).


Awalnya, jelas dia, selain mengajukan kredit ke Bank Jatim kliennya juga mengajukan kredit ke Bank Jawa Barat senilai Rp 75 miliar. Tapi dengan campur tangan sejumlah petinggi PKS itu platform kredit yang digolkan menjadi Rp 250 miliar.

Menurut dia, aliran dana juga mengalir ke sejumlah proyek pengamanan di Kementerian Pertanian. Termasuk mengalir ke rekening milik petinggi PKS. Namun, mereka tak juga dijadikan tersangka seperti kliennya.

Untuk itu dia beraharap KPK mengambil alih kasus kliennya yang sebelumnya disidik Polda Jatim lalu diamblialih Mabe Polri.

"Saat ini klien kami tidak percaya dengan penegakan hukum di Mabes Polri," demikian Eben. [dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya