Berita

ist

Politik

Penghancuran Gereja HKBP Cermin Hilangnya Perlindungan Minoritas

KAMIS, 21 MARET 2013 | 22:22 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Setara Institute mengecam pembongkaran geraja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Tamansari, Setu, Bekasi. Sebelum dihancurkan hari ini, pada Kamis 7 Maret 2013 HKBP Setu disegel Satpol PP atas perintah langsung Bupati Kabupaten Bekasi Neneng Nurhasanah Yasin.

"Penertiban ini mencerminkan hilangnya jaminan keamanan dan perlindungan pemerintah kabupaten Bekasi terhadap kelompok-kelompok minoritas agama di kabupaten Bekasi," ujar Wakil Ketua Setara Institute, Bonar Tigor Naipospos, Kamis malam (21/3).

Dia mengatakan, instruksi Bupati menertibkan bangunan yang digunakan jemaat HKBP Setu untuk ibadah merupakan buah keberhasilan desakan kelompok intoleran. Selain itu insiden buruk tersebut membuktikan bahwa kebijakan mekanisme pendirian rumah ibadah hanya untuk meradikalisasi minoritas di Kabupaten Bekasi.


Padahal persoalan sebenarnya adalah ketidakmampuan Pemda dan pemangku kebijakan lokal lainnya serta aparat kepolisian di Kabupaten Bekasi untuk melindungi warganya, termasuk kelompok minoritas dari tekanan kelompok intoleran.

"Kami memandang peristiwa perobohan paksa Gereja HKBP Setu menegasikan absennya peran Pemda Kabupaten Bekasi dalam mewujudkan kerukunan warganya," imbuh Bonar.

Bonar menambahkan, sikap serupa juga dipertontonkan pemerintah pusat. Padahal urusan agama merupakan bagian kewenangan yang melekat pada pemerintah pusat. Peristiwa perobohan Gereja HKBP Setu semakin memperjelas posisi komitmen negara dalam merawat keberagaman sekaligus mengokohkan predikat Indonesia termasuk negara yang sering terjadi tindakan intoleran.

"Bantahan-bantahan dan klaim yang selalu disampaikan oleh penyelenggaranegara di Indonesia, terutama presiden SBY, baik dalam forum nasional dan internasional menjadi boomerang dan menciptakan keraguan dan ketidakpercayaan publik pada level nasional dan internasional terhadap pemerintah Indonesia," demikian Bonar mengingatkan.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya