Berita

Politik

Kata Anas, Urus Bawang Lebih Utama Ketimbang Urus Rumor Kudeta

SENIN, 18 MARET 2013 | 21:11 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum kembali melemparkan tembakan, yang diyakini kuat diarahakan kepada Presiden SBY.

Lewat akun twitter-nya, Anas menyinggung masalah harga bawang putih dan bawang merah yang meroket belakangan ini.

"Urus bawang lebih utama ketimbang urus rumor kudeta #pesanemak," tulis Anas lewat akun twitter @anasurbaningrum, Senin (18/3).


Harga bawang belakangan ini kian meroket. Khusus bawang putih harganya telah menembus Rp 90 ribu per kilogram di pasar-pasar tradisional. Untuk bawang putih dengan kualitas nomer satu bahkan mencapai Rp 100 ribu per kilogram.

Harga bawang merah juga sama, terus merangkak naik. Jika sebelumnya harga bawang merah sekitar Rp 45 ribu per kilogram, kini sudah dijual Rp 65 ribu per kilogram. Bahkan, ada pedagang di Pasar bareng yang menjual hingga Rp 70 ribu per kilogram.

Pada saat yang sama, Presiden SBY banyak mengadakan pertemuan tertutup dengan sejumlah kalangan. Senin pekan lalu dia mengadakan pertemuan dengan Prabowo Subianto. Dua hari setelahnya, Presiden SBY kembali menggelar pertemuan dengan tujuh purnawirawan jenderal TNI. Ketujuh jenderal itu adalah Jenderal TNI (purn) Luhut Panjaitan, Jenderal TNI (purn) Subagyo HS, Jenderal TNI (purn) Fahrul Rozi, Letjen TNI (purn) Agus Wijoyo, Letjen (purn) Johny Josephus Lumintang, Letjen TNI (purn) Sumardi, dan Letjen TNI (purn) Suaidi Marasabessy.

Usai pertemuan, Luhut mewakili para pensiunan jenderal menjelaskan, sudah mendengar isu akan ada yang menjatuhkan SBY dari jabatan Presiden di tengah jalan. Menurut dia, menjatuhkan SBY sebelum masa tugasnya berakhir tahun 2014 adalah inkonstitusional.

Pertemuan SBY dengan Prabowo disambung kedatangan tujuh Jenderal ke Istana Negara tidak lepas dari pernyataan SBY awal Maret lalu, tepatnya sesaat sebelum bertolak ke Jerman dan Hongaria bahwa ada kelompok yang ingin negara gonjang ganjing.

Ada kalangan membaca, ada tiga pihak yang dimaksud SBY. Pertama Anas Urbaningrum. Sejak satu bulan lalu kelompok yang secara face to face saling "serang" secara politik dengan SBY adalah kelompok Anas Urbaningrum dan para loyalisnya. Anas menebar ancaman terbuka dan menyebut nama-nama terkait Century kepada tim kecil bentukan Tim Pengawas Century DPR. Langkah Anas segera disambut SBY dengan rencana KLB akhir Maret ini.

Kelompok lain adalah Gerakan Menegakan Kedaulatan Negara (GMKN). Kelompok ini kritis terhadap SBY dan mengangap SBY tidak melindungi kedaulatan negara khususnya sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui seperti minyak dan gas bumi.

Selain GMKN ada MKRI yaitu Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia. Kelompok ini mengultimatum SBY untuk mundur dari jabatan Presiden sebelum tanggal 24 Maret 2013, karena dianggap gagal menjalankan tugas negara serta tidak dapat melindungi rakyat.

Di luar Anas, GMKN dan MKRI, ada beberapa kelompok mahasiswa di berbagai kota menuntut agar SBY segera diganti.[dem]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya